Page 211 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 APRIL 2021
P. 211

SIAPA SAJA YANG BISA DAPAT THR? INI ATURANNYA

              Jakarta  -  Kementerian  Ketenagakerjaan  (kemnaker)  mewajibkan  setiap  perusahaan
              membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) pada Lebaran 2021. Hal tersebut tertuang dalam
              Surat Edaran (SE) Nomor M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari
              Raya Keagamaan Tahun 2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

              Kemnaker  melalui  Instagram  resminya  @kemnaker,  menjelaskan  berdasarkan  PP  Nomor  36
              Tahun 2021, Permenaker Nomor 6 Tahun 2016, dan SE Nomor M/6/HK.04/IV/2021, yang berhak
              mendapatkan THR Keagamaan antara lain: Pekerja atau buruh berdasarkan Perjanjian Kerja
              Waktu Tertentu (PKWT) atau Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT), yang memiliki
              masa kerja selama 1 bulan secara terus menerus atau lebih.

              "THR Keagamaan wajib dibayarkan sekali dalam setahun oleh pengusaha kepada pekerja atau
              buruh yang memiliki masa kerja 1 bulan atau lebih," tulis Kemnaker melalui Instagram resminya,
              dikutip pada Rabu (14/4/2021).
              Kemudian, pekerja atau buruh berdasarkan PKWTT yang mengalami PHK terhitung sejak H-30
              hari sebelum hari raya. Serta, pekerja atau buruh yang dipindahkan ke perusahaan lain dengan
              masa kerja berlanjut apabila dari perusahaan lama belum mendapatkan THR.

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memastikan skema pembayaran Tunjangan Hari Raya
              (THR) Keagamaan 2021 dilakukan secara penuh dan tepat waktu.

              Mengingat pemberian THR merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan pekerja atau buruh
              dan keluarganya dalam merayakan hari raya keagamaan.

              "Momen  keagamaan  ini  tidak  hanya  ditunggu  umat  Islam  untuk  beribadah  selama  sebulan
              penuh, namun juga yang ditunggu THR Keagamaan. Saya kira juga dinanti oleh teman-teman
              buruh dan pekerja di tanah air untuk memenuhi kebutuhan para pekerja dan keluarganya dalam
              merayakan hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah," ungkapnya dalam acara konferensi pers tentang
              Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2021, Senin (12/4).

              Menaker  Ida  bilang,  keputusan  untuk  merestui  pembayaran  THR  tahun  ini  dilakukan  secara
              penuh  lantaran  pemerintah  telah  berupaya  maksimal  dalam  memberikan  berbagai  insentif
              terhadap pelaku usaha selama pandemi Covid-19 berlangsung.

              "Sebagaimana  kita  ketahui  bersama  pemerintah  sudah  memberikan  dalam  berbagai  bentuk
              dukungan kepada pengusaha untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19," ucapnya.

              Tak  hanya  itu,  pada  tahun  2020  lalu  Kementerian  Ketenagakerjaan  juga  telah  memberikan
              kelonggaran  bagi  perusahaan  yang  tidak  mampu  membayar  THR.  Diantaranya  dengan  cara
              boleh dicicil.
              "Waktu itu pertimbangannya adalah kelangsungan usaha," bebernya.

              Dia menilai, saat ini, kondisi mayoritas pelaku usaha di tanah air telah menunjukkan adanya
              perbaikan  ketimbang  tahun  2020  lalu.  Menyusul  adanya  sejumlah  intensif  dan  kelonggaran
              dalam pembayaran THR keagamaan tahun 2020.

              "Nah alhamdulilah pemerintah lakukan banyak hal, roda perekonomian mulai bergerak, kegiatan
              ekonomi masyarakat sudah membaik, meski terbatas tapi menuju ke pemulihan ekonomi zona
              positif," ucapnya.

              Untuk itu, diperlukan komitmen para pengusaha dalam membantu pemerintah mempercepat
              proses pemulihan ekonomi nasional. (Seperti) untuk membayar THR secara penuh kepada para
              pekerja atau, buruh," kata dia menekankan.
                                                           210
   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216