Page 209 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 APRIL 2021
P. 209

dalam hal eksekusi investasi yang mangkrak patut diacungi jempol," ujar Bhima saat dihubungi
              pada Rabu, 14 April 2021.
              Sepanjang 2019, BKPM mencatat realisasi investasi baik dari modal asing maupun dalam negeri
              mencapai Rp 809,6 triliun. Angka realisasi tersebut melampaui target yang ditetapkan sebesar
              Rp 792 triliun pada tahun itu.

              Kemudian pada akhir 2020, BKPM mencatat peningkatan realisasi investasi di tengah pandemi
              Covid-19. Investasi per Desember 2020 naik 1,1 persen dari target menjadi Rp 826,3 triliun.

              Bhima  mengatakan  pemerintah  membutuhkan  sosok  profesional  berpengalaman,  ahli  dalam
              mengeksekusi investasi, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan instansi lain
              untuk mengisi kursi Kementerian Investasi. Di samping itu, kementerian tersebut harus diisi oleh
              pemimpin yang memiliki integritas.

              "Harus objektif menilai ada terobosan atas komitmen investasi yang bertahun tahun terhambat,
              khususnya  soal  pembebasan  lahan  dan  aturan  daerah.  Tapi  soal  keputusan  akhir  pastinya
              presiden yang punya jawabannya," ujar Bhima.

              Di sisi lain, Bhima melihat akan ada perombakan besar pada tim di kementerian bidang ekonomi.
              Pos pos utama tim ekonomi, menurut dia, harus diganti lantaran pertimbangan kinerja yang
              kurang memuaskan selama pandemi Covid-19. Bila tim yang saat ini dirombak, ia menduga akan
              ada penyegaran yang berdampak baik untuk sinyal investor.

              Adapun pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin, sebelumnya
              juga memprediksi Bahlil akan naik pangkat menjadi menteri. Ia disinyalir bakal mengisi pos baru
              Kementerian Investasi.

              Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan
              selama  pandemi  Covid-19,  tidak  banyak  menteri  yang  kinerjanya  menonjol.  Bahkan,  banyak
              menteri tidak muncul di permukaan.

              Tanpa  menyebutkan  siapa  yang  bakal  masuk  daftar  reshuffle,  Piter  mencontohkan  sejumlah
              menteri  yang  kinerjanya  tak  menonjol  di  antaranya  adalah  Menteri  Pertanian,  Menteri
              Ketenagakerjaan,  Menteri  Perindustrian,  Menteri  Perdagangan,  Menteri  Koperasi  dan  UKM.
              "Menurut  saya  kinerja  mereka  tidak  buruk,  tetapi  masalahnya  kita  membutuhkan  menteri-
              menteri yang punya terobosan," ucapnya.

              FRANCISCA CHRISTY ROSANA | DEWI NURITA.


























                                                           208
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214