Page 356 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 APRIL 2021
P. 356
"Yang memungkinkan untuk direshuffle itu kinerja, Tapi, Kalau kinerja gimana mengukurnya
baru beberapa bulan," jelasnya.
Menteri Layak Diganti Versi Survei Sementara, nama beberapa menteri yang layak direshuffle
pun berhembus kencang.
Berbagai lembaga survei pun ramai melakukan riset mengenai siapa saja menteri yang layak
untuk direshuffle.
Satu di antaranya riset yang dilakukan oleh Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO).
IPO telah mengeluarkan daftar menteri-menteri dengan kinerja paling memuaskan.
Daftar menteri layak reshuffle versi Survei 1. Yasonna Laoly 54,0 persen 2. Ida Fauziah 46,0
persen 3. Zainuddin Amali 41,2 persen 4. Tjahjo Kumolo 34,0 persen 5. Johnny Plate 29,0 persen
6. Teten Masduki 28,5 persen 7. Syahrul Yasin Limpo 27,0 persen 8. Siti Nurbaya 23,8 persen 9.
Airlangga Hartanto 19,3 persen 10. Arifin Tasrif 19,0 persen 11. Bintang Darmawati 15,0 persen
12. Sofyan Djalil 12,1 persen 13. Luhut Panjaitan 9,8 persen 14. Nadiem Makarim 9,7 persen 15.
Muhadjir Effendy 9,1 persen Menteri paling populer: 1. Prabowo Subianto 56 persen 2. Tito
Karnavian 43 persen 3. Sandiaga Uno 39 persen 4. Mahfud MD 30 persen 5. Sri Mulyani 29
persen Menteri berkinerja paling memuaskan: 1. Sri Mulyani 54,7 persen 2. Retno LP Marsudi 50
persen 3. Tri Rismaharini 42 persen 4. Tito Karnavian 38 persen Menteri Layak DIganti Versi
Relawan Ketua Sukarelawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer mengatakan 5 menteri
dalam kabinet Presiden Jokowi saat ini layak diganti karena kinerjanya dinilai tidak memenuhi
ekspektasi rakyat.
Pernyataan ini diungkapkan Immanuel pasca adanya isu reshuffle akibat penggabungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan
Teknologi (Kemenristek).
"Ada beberapa menteri secara kinerja menurut kami di luar ekspektasi kita sebagai rakyat," kata
Nuel kepada Kompas TV, Selasa (13/4/2021).
Lima menteri yang dimaksud Immanuel yaitu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri
Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan A. Djalil, Menteri
Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate, serta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Menurutnya, kelima menteri tersebut layak diganti berdasarkan penilaian track record kinerja
mereka selama menjabat di kementerian.
"Misalnya Pak Pratikno, tiga kali melakukan kecerobohan-kecerobohan berkaitan dengan data-
data yang disampaikan beliau kepada Presiden. Salah satunya adalah soal omnibus law," jelas
Immanuel.
Immanuel memaparkan, Pratikno pernah membuat pernyataan bahwa kesalahan pasal-pasal
yang terdapat dalam draft final Omnibus Law karena salah ketik sehingga secara moral dan
akademik itu dianggap sesuatu yang memalukan.
Kemudian, terkait peraturan presiden soal penanaman modal yang pada saat itu dikatakan
investasi produksi miras dibolehkan.
Hingga akhirnya Perpres tersebut dicabut oleh Presiden Jokowi karena banyak menuai pro dan
kontra dari berbagai kalangan.
"Ketiga soal impor beras, nah data yang kita terima dan disampaikan berkali-kali ke media
ternyata impor beras itu ada selama tiga tahun. Yaitu 2018, 2019, dan 2020," kata Immanuel.
355