Page 375 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 APRIL 2021
P. 375

SANKSI DENDA MENUNGGU PENGUSAHA YANG TELAT BAYAR THR

              Perusahaan tak boleh telat membayar Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan pada H-7 Idul
              Fitri  202L  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker),  Ida  Fauziyah,  memastikan  akan  memberikan
              sanksi admnistrasi hingga denda kepada perusahaan yang tidak melaksanakan aturan tersebut

              Terkait  denda,  perusahaan  diwajibkan  membayar  lima  persen  dari  nilai  THR  yang  harus
              dibayarkan kepada pekerja atau buruh. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam
              Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari
              Raya Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

              "Denda lima persen dari total THR harus dibayarkan saat berakhirnya batas waktu kewajiban
              pengusaha untuk membayar" ucapnya, dalam acara konferensi pers tentang Tunjangan Hari
              Raya Keagamaan Tahun 2021, Senin (12/4).

              Ida menambahkan, pembayaran denda lima persen tersebut juga tak serta merta menghapus
              kewajiban  perusahaan  untuk  membayarkan  THR  Keagamaan  kepada  pekerja  atau  buruh.
              Sehingga perusahaan tetap harus memenuhi kewajibannya untuk memberikan THR.

              Sedangkan  terkait  dengan  sanksi  administratif  bagi  perusahaan  yang  tidak  membayar  THR
              keagamaan, sesuai dengan batas waktu yang ditentukan akan merujuk Peraturan Pemerintah
              Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan pasal 9 ayat 1 dan 2. Ida mengatakan, pemberian
              sanksi sendiri

              akan dilakukan secara bertahap.

              "Sanksi administratif tersebut yang pertama berupa poin a: teguran tertulis, poin b: pembatasan
              kegiatan usaha, poin c: penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi, dan poin
              d; pembekuan kegiatan usaha," bebernya.
              Pun,  kata  Ida,  pemberian  sanksi  administrasi  tersebut  juga  tak  serta  merta  menggugurkan
              kewajiban  perusahaan  untuk  membayarkan  THR  Keagamaan  kepada  pekerja  atau  buruh
              sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.

              "Saya kira itu ya sama," ucapnya.

              Ida meminta kepada para pengusaha untuk membayarkan THR Keagamaan tahun 2021 secara
              tepat waktu.

              Menyusul pentingnya manfaat THR keagamaan bagi pemenuhan kebutuhan pekerja atau buruh
              dan keluarganya dalam merayakan hari raya keagamaan.

              "Pemberian THR itu diberikan H-7 sebelum pelaksanaan (Idulfitri 1442 Hijriah)," ujarnya.

              Ida mengungkapkan, pemberian THR keagamaan merupakan pendapatan non-upah yang wajib
              dibayarkan oleh pengusaha kepada pekerja atau buruh paling lama H-7 sebelum hari raya Idul-
              fitri 1442 Hijriah tiba.

              Sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan
              dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2016.
              Oleh karena itu, dia berharap seluruh pelaku usaha di Indonesia agar kooperatif untuk memenuhi
              kewajibannya  terhadap  buruh.  Diantaranya  dengan  memberikan  THR  Keagamaan  tahun  ini
              secara tepat waktu.

              "Kami  mohon  kerja  sama  kepala  daerah  untuk  memastikan  perusahaan  membayar  THR
              Keagamaan kepada buruh sesuai peraturan," tambahnya.

                                                           374
   370   371   372   373   374   375   376   377   378   379   380