Page 381 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 APRIL 2021
P. 381

EKONOM PREDIKSI NAMA-NAMA MENTERI EKONOMI KENA RESHUFFLE

              Jakarta - Isu kocok ulang menteri atau reshuffle kembali mencuat setelah Rapat Paripurna DPR
              menyetujui  penggabungan  Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan  (Kemendikbud)  dengan
              Kementerian  Riset  dan  Teknologi  (Kemenristek).  Lalu,  DPR  juga  menyetujui  pembentukan
              Kementerian Investasi.

              Bahkan, Staf Khusus Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin di Bidang Informasi dan Komunikasi Masduki
              Baidlowi menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengajak Ma'ruf untuk berdiskusi
              terkait reshuffle kabinet atau kocok ulang menteri.

              Lantas, siapa saja menteri yang berpotensi dicopot atau digeser posisinya oleh Jokowi? Ekonom
              Institute  for  Development  of  Economics  and  Finance  (Indef)  Bhima  Yudhistira  mengatakan
              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  berpotensi  dicopot  oleh  Jokowi.  Hal  ini  lantaran  Ida
              terlihat kurang berpihak kepada pekerja atau buruh.

              "Terlihat  dalam  pembahasan  Undang-Undang  (UU)  Cipta  Kerja,  seharusnya  Menteri
              Ketenagakerjaan lebih berpihak pada kepentingan pekerja, tapi ini cenderung pasif, misalnya
              soal formulasi upah," kata Bhima kepada CNNIndonesia.com, Rabu (14/4).

              Selain  itu,  Ida  juga  seakan  kurang  memperjuangkan  kelanjutan  program  penyaluran  subsidi
              upah atau bantuan langsung tunai (BLT) bagi pekerja yang upahnya di bawah Rp5 juta per bulan
              tahun ini. Diketahui, pemerintah memutuskan untuk tak melanjutkan program BLT pekerja tahun
              ini.

              "Jadi seakan buruh tidak punya perwakilan di pemerintahan," imbuh Bhima.

              Selain  itu,  ia  juga  melihat  Menteri  Pertanian  Syahrul  Yasin  Limpo  dan  Menteri  Perdagangan
              Muhammad Lutfi berpotensi untuk dicopot. Hal ini karena polemik rencana impor beras.
              "Ini  terkait  kebijakan  impor  beras.  Rencana  alokasikan  impor  beras  1  juta  ton  tapi  tidak
              berdasarkan kajian yang dalam, sehingga kebijakan dianulir oleh Presiden," terang Bhima.

              Kendati demikian, ia menyarankan agar pemerintah tak asal dalam melakukan reshuffle.

              Menurut Bhima, Jokowi sebaiknya memasukkan wajah baru di kabinet, bukan hanya sekadar
              menggeser posisi saja.
              "Jadi ada sinyal positif bahwa banyak profesional yang bekerja di bidangnya, yang memang
              menguasai masalah dan bisa bergerak cepat," jelas Bhima.

              Senada,  Direktur  Riset  Center  of  Reform  on  Economics  (CORE)  Indonesia  Piter  Abdullah
              mengatakan kinerja Lutfi sebagai Menteri Perdagangan belum cukup menonjol sejauh ini. Maka,
              ia pun memprediksi Lutfi terkena perombakan kabinet kali ini.

              Lalu, ia juga memproyeksi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita juga dicopot oleh
              Jokowi. Alasannya sama, Piter melihat kinerja Agus tak menonjol selama pandemi ini.

              "Menteri-menteri seperti Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan tidak terlalu menonjol
              di pandemi ini kena (reshuffle)," kata Piter.
              "Tidak  ada  terobosan  yang  dibutuhkan  selama  pandemi,  menteri  dengan  terobosan  dengan
              kinerja yang ekstra. Jadi bukan karena dia jelek, tapi yang dibutuhkan yang lebih baik. Jadi baik
              itu tidak cukup, sekarang harus dapat yang lebih baik," pungkas Piter.

              (aud/sfr).


                                                           380
   376   377   378   379   380   381   382   383   384   385   386