Page 89 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 APRIL 2021
P. 89

memberikan  masukan-masukan  yang  benar-benar  seimbang,"  kata  Andi  di  Kompleks  Istana
              Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/4).


              KSPSI : LIBATKAN BURUH DALAM SATGAS THR

              Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea meminta
              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah untuk melibatkan perwakilan buruh ke dalam
              Satuan  Tugas  Pelaksanaan  Tunjangan  Hari  Raya  (THR)  agar  tunjangan  itu  dipastikan  dapat
              dibayarkan seluruhnya kepada pekerja.

              "Kita minta tahun ini, di tahun 2021, Satgas THR diisi oleh tiga pihak, pemerintah, buruh, dan
              pengusaha  agar  bisa  berimbang,  agar  bisa  netral  bisa  memberikan  masukan-masukan  yang
              benar-benar seimbang," kata Andi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/4).
              Usulan pelibatan buruh dan pengusaha di Satgas THR itu, kata Andi, sudah disampaikan ke
              pemerintah  pada  Rabu  ini.  Ia  berharap  dalam  satu  hingga  dua  hari  ke  depan,  Menaker
              mengeluarkan ketetapan mengenai keanggotaan Satgas THR.

              KSPSI  mengapresiasi  pemerintah  yang  telah  mengeluarkan  ketetapan  mengenai  kewajiban
              pembayaran THR menjelang Idulfitri 1442 Hijriah. Namun, pembayaran THR oleh perusahaan
              harus tetap diawasi oleh pemerintah. "Dan juga diberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan
              yang memang tidak memberikan THR secara utuh," ujarnya.
              Andi mengatakan hingga saat ini masih ada perusahaan yang mencicil pembayaran THR periode
              2020. Ia meminta pemerintah dan kelompok pengusaha untuk memberikan kebijakan yang tepat
              agar THR seluruh pekerja dapat dilunasi.

              "Mudah-mudahan  1-2  hari  ini  Menteri  Tenaga  Kerja  akan  segera  mengeluarkan,  mudah-
              mudahan harapan kami, ya, harapan kami akan mengeluarkan kebijakan baru," ujarnya.

              Sebelumnya, pemerintah secara resmi menetapkan pembayaran THR keagamaan tahun 2021
              dibayarkan secara penuh dan tidak boleh dicicil. Hal tersebut dijabarkan melalui Surat Edaran
              Menteri  Ketenagakerjaan  M/6/HK04/IV/2021  yang  mewajibkan  para  pengusaha  untuk
              membayarkan THR secara penuh.

              Sebelumnya,  Wakil  Ketua  DPR  RI  Azis  Syamsuddin  meminta  Kementerian  Ketenagakerjaan
              (Kemenaker) menegaskan para perusahaan untuk mewajibkan memberikan tunjangan hari raya
              (THR) kepada pekerjanya maksimal H-7 Hari Raya Idulfitri sesuai aturan yang berlaku.

              "Kemenaker  dan  pemerintah  daerah  melalui  Dinas  Ketenagakerjaan  (Disnaker)  untuk
              memastikan  perusahaan  membayar  THR  kepada  pekerja/buruh  tepat  waktu  dan  sesuai
              peraturan yang ditetapkan," kata Azis Syamsuddin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa lalu.

              Keringanan listrik
              Sementara  itu,  pengusaha  yang  tergabung  dalam  Asosiasi  Pertekstilan  Indonesia  (API)
              menyampaikan bahwa pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) tidak dapat dihindari sebagai
              kewajiban pengusaha, sesuai Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan tentang pemberian THR
              tahun 2021 bagi pekerja atau buruh perusahaan.
              Namun demikian, Ketua Umum API Jemmy Kartiwa Sastraatmadja meminta keringanan untuk
              pembayaran tagihan listrik industri tekstil. "THR tidak dapat dihindari. Anggota meminta agar
              tagihan PLN untuk tiga bulan diberi keringanan pembayaran 50 persen, dan 50 persen sisanya
              dapat dicicil sebanyak lima kali," ujar Jemmy saat dihubungi Antara di Jakarta, Selasa (13/4)
              lalu.
                                                           88
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94