Page 112 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 SEPTEMBER 2020
P. 112

Judul               Langgar Protokol Covid-19, Perusahaan di Kebon Jeruk Ditutup
                Nama Media          mediaindonesia.com
                Newstrend           Pembatasan Sosial Berskala Besar
                Halaman/URL         https://mediaindonesia.com/read/detail/346534-langgar-protokol-
                                    covid-19-perusahaan-di-kebon-jeruk-ditutup
                Jurnalis            redaksi
                Tanggal             2020-09-21 15:03:36
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Ditjen PPK & K3
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif



              Ringkasan

              WAKIL Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko beserta jajarannya melakukan inspeksi
              mendadak  (Sidak)  pengawasan  Pembatasan  Sosial  Berskala  Besar  (PSBB)  di  sejumlah
              perusahaan yang ada di Kebon Jeruk.



              LANGGAR PROTOKOL COVID-19, PERUSAHAAN DI KEBON JERUK DITUTUP

              WAKIL Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko beserta jajarannya melakukan inspeksi
              mendadak  (Sidak)  pengawasan  Pembatasan  Sosial  Berskala  Besar  (PSBB)  di  sejumlah
              perusahaan yang ada di Kebon Jeruk.

              Yani mengungkapkan, dari hasil sidak tersebut salah satu perusahaan ditutup sementara karena
              tidak mengikuti protokol kesehatan covid-19.

              "Hasilnya, satu perusahaan pelanggar aturan protokol kesehatan ditutup sementara selama 3x24
              jam," ungkap Yani, Senin (21/9) dilansir dari laman ppid.jakarta.go.id.


              Yani mengatakan, sidak kali ini diikuti jajaran Sudin Tenaga Kerja dan Energi dan Satpol PP
              Jakarta Barat.

              Dia  menjelaskan,  bentuk  pelanggaran  protokol  kesehatan  oleh  perusahaan  tersebut  adalah
              karyawannya tidak menjaga jarak, tidak ada pengecekan suhu tubuh dan tempat cuci tangan.

              "Selain itu, perusahaan ini juga akan disemprot disinfektan," jelasnya.

              Kasatpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat menambahkan, kedepan pihaknya akan rutin melakukan
              monitoring terhadap perusahaan tersebut maupun perusahaan lainnya.

              Tamo menjelaskan, jika masih ada perusahaan yang melanggar, maka akan dikenakan denda
              Rp 50 juta, kedua Rp 100 juta dan ketiga Rp 150 juta, denda berlaku progresif.

              "Jika masih melanggar juga, maka kami akan mencabut izin usahanya," tandasnya. (OL-2).


                                                           111
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117