Page 38 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 SEPTEMBER 2020
P. 38
Judul Potensi Gaduh, Muhammadiyah Desak DPR Tunda RUU Ciptaker
Nama Media cnnindonesia.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200921143534-20-
548973/potensi-gaduh-muhammadiyah-desak-dpr-tunda-ruu-ciptaker
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-09-22 04:36:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Muhammadiyah Abdul Mu'ti (Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP)) Agar menunda
pembahasan rancangan undang-undang yang berpotensi menimbulkan kegaduhan termasuk
RUU Omnibus Law atau Cipta Kerja
positive - Muhammadiyah Abdul Mu'ti (Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP)) Agar
dipergunakan dengan baik, benar, dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,
khususnya rakyat kecil yang paling terdampak oleh pandemi Covid-19
negative - Muhammadiyah Abdul Mu'ti (Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP)) Agar tidak
memanfaatkan pandemi Covid-19 sebagai komoditas politik kekuasaan pribadi atau kelompok.
Dalam situasi pandemi Covid-19 yang semakin memprihatinkan seyogyanya para elit
menunjukkan sikap kenegarawanan
positive - Muhammadiyah Abdul Mu'ti (Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP)) Termasuk yang
cenderung merendahkan kualitas dan keberadaan tenaga kesehatan Indonesia yang telah
berjuang keras dengan pertaruhan jiwa-raga dalam menangani Covid-19
Ringkasan
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti meminta DPR menunda
pembahasan omnibus law Rancangan Undang-undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker). Mu'ti menilai
pembahasan RUU itu berpotensi menimbulkan kegaduhan di tengah pandemi virus corona
(Covid-19).
POTENSI GADUH, MUHAMMADIYAH DESAK DPR TUNDA RUU CIPTAKER
Jakarta - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti meminta DPR
menunda pembahasan omnibus law Rancangan Undang-undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker).
Mu'ti menilai pembahasan RUU itu berpotensi menimbulkan kegaduhan di tengah pandemi virus
corona (Covid-19).
37