Page 86 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 SEPTEMBER 2020
P. 86
kasus dalam 24 jam terakhir. Sehingga, jumlah kasus COVID-19 di Indonesia kini mencapai
248.852 orang. Salah satu klaster yang banyak ditemukan kasus COVID-19 adalah di lingkungan
perkantoran.
Menyikapi terus bertambahnya kasus COVID-19, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida
Fauziyah mengingatkan para pekerja untuk tidak pernah lengah dalam menerapkan protokol
Kesehatan selama bekerja. "Saya mengimbau agar protokol kesehatan benar-benar dipatuhi.
Tidak hanya pada saat masuk kantor dites suhu, menggunakan masker, hand sanitizer, kepada
mereka yang masih harus masuk kantor kan ada 25 persen yang masih bisa bekerja di kantor,
protokol kesehatan harus diterapkan sepanjang hari dia kerja. Tidak hanya ketika dia masuk
kantor, begitu bekerja tetap mengikuti protokol Kesehatan," ujarnya di sela Rapat Kerja dengan
Komisi IX DPR, Jakarta, Senin (21/9/2020).
Menurut Wakil Ketua Umum DPP PKB ini, kadang-kadang mereka yang sudah asyik bekerja
lengah sehingga ketika sedang bekerja tidak mau menerapkan protokol kesehatan. "Kita kadang
lengah, ketika asyik bekerja, ternyata buka masker. Jam-jam rawan saat makan siang, harus
tetap menggunakan masker. Kita kadang berada di ruang tertutup terlalu lama, itu juga kadang
lupa protokol kesehatan. Intinya jangan lengah sedikitpun," jelasnya.
Mengenai aturan kewajiban bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH), Ida mengaku
sejauh ini belum mendapatkan ada laporan kantor yang melanggar ketentuan WFH. Saat ini,
pihaknya juga sedang menyiapkan Keputusan Menteri (Kepmen) tentang Pedoman Menyusun
Perencanaan Keberlangsungan Usaha Dalam Menghadapi Pandemi.
Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kemenaker, Haiyani Rumondang mengatakan Kepmen ini nantinya tidak hanya mengatur soal
pandemi COVID-19, namun panduan menghadapi pandemi secara umum. "Ini ditujukan kepada
perusahaan-perusahaan agar tidak serta merta kebingungan ketika menghadapi pandemi. Jadi
ada kedaruratan kebijakan. Ini panduan bagaimana menyusun perencanaan keberlangsungan
usaha," tutupnya. (kri).
85