Page 90 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 SEPTEMBER 2020
P. 90
Henri menjelaskan RUU Cipta Kerja sektor telekomunikasi dan penyiaran akan berdampak pada
sejumlah hal, salah satunya memenuhi kebutuhan broadband internet yang naik pesat.
"Rakyat terhindar dari internet yang sering lelet di daerah-daerah terutama perkotaan yang
frekuensinya selama ini dipakai oleh TV-TV analog," kata Henri.
Peralihan TV analog ke digital atau Analog Switch Off (ASO) harus melalui undang-undang. Salah
satu pasal terkait landasan hukum ASO ada di RUU Cipta Kerja.
"Digitalisasi TV bisa dilakukan Analog Switch Off, sehingga negara dapat digital deviden, efisiensi
frekuensi karena digitalisasi, sehingga negara dapat broadband internet 112 Mhz di gelombang
700 Mhz," kata Henri.
Momentum RUU Cipta Kerja sektor telekomunikasi dan penyiaran juga dapat dimanfaatkan untuk
mendorong ekonomi digital, yang sesuai dengan visi Presiden dalam akselerasi transformasi
digital.
"Ekonomi digital makin lancar. Negara mendapat pendapatan baru berupa BHP frekuensi dari
sektor telekomunikasi sampai puluhan triliun rupiah per tahun," ujar Henri.
"Tambahan pendapatan ini belum ditambah efek lancarnya ekonomi digital dan trickle down
effect berkembangnya sektor ekonomi digital," dia menambahkan.
Henri mengatakan saat ini RUU Cipta Kerja masih dalam pembahasan DPR dan pemerintah.
Sebelumnya, pada Sabtu (19/9), Ketua DPR RI Puan Maharani, memastikan pembahasan RUU
Cipta Kerja dilakukan transparan, cermat dan hati-hati. Dia juga menjamin pembahasan RUU
tersebut dilakukan dengan menyerap aspirasi masyarakat.
Puan menjelaskan, agenda pembahasan RUU Cipta Kerja dapat diketahui di laman resmi DPR
RI. Dia menegaskan bahwa institusinya membuka ruang bagi masyarakat yang ingin
menyaksikan jalannya pembahasan RUU Cipta Kerja melalui siaran "live streaming." .
89