Page 172 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 AGUSTUS 2020
P. 172

Total  subsidi  yang  diterima  per  orangnya  Rp  2,4  juta  untuk  empat  bulan.  Itu  artinya,    ada
              kelebihan dana Rp 128,78 miliar yang menurut Menteri Ketenagakerjaan akan digunakan biaya
              transfer ke rekening pekerja yang menggunakan bank swasta.

              "Kalau dihitung enggak sampai Rp 37,8 triliun, saya perlu sampaikan ada dana yang diperlukan
              Rp  128,78  miliar  ini  adalah  untuk  biaya  transfer  antar  bank  jika  rekening  penerima  bukan
              Himbara (Himpunan Bank Negara)," kata Ida dalam rapat Komisi IX DPR RI, Rabu (26/8).

              Biaya  transfer  ke  bank  swasta  itu  diperlukan  karena  pemerintah  tidak  mewajibkan  peserta
              penerima  subsidi gaji  ini menggunakan rekening bank BUMN. Jika harus menggunakan rekening
              BUMN, proses pencairannya bisa molor dari jadwal.

              Ida menegaskan, jika biaya transfer ke bank swasta tidak sampai Rp 128 miliar, maka sisanya
              akan masuk ke kas negara. Tidak akan disalahgunakan untuk hal lain sebab Kemenaker dan
              BPJS Ketenagakerjaan (BP  Jamsostek  ) hanya mitra pelaksana saja.

              Menurut Ida, jika pekerja yang menggunakan  bank  Himbara, proses transfer subsidinya akan
              lebih cepat yakni dalam satu hari. Sedangkan jika penerima menggunakan rekening swasta,
              kemungkinan akan memakan waktu lebih lama.

              "Kalau ke rekening pemerintah cukup 1 hari, kalau bank non-Himbara butuh 3-5 kerja. Jadi saya
              kira ini harus dicek dengan baik," terangnya.

              Pekerja yang mendapatkan bantuan ini merupakan warga negara Indonesia yang terdaftar aktif
              di BPJS Ketenagakerjaan per Juni 2020. Mereka juga bukan PNS atau pegawai BUMN dan gajinya
              di bawah Rp 5 juta per bulan.

              Ida mengatakan pada peluncuran besok, jumlah pekerja yang akan mendapatkan subsidi ini
              baru 2,5 juta orang. Berikutnya, akan dilakukan transfer minimal 2,5 juta orang hingga akhir
              September 2020.

              Data 2,5 juta pekerja yang akan masuk adalah telah melewati pengecekan berlapis dari BPJS
              Ketenagakerjaan,  kementerian,  dan  diawasi  oleh  Badan  Pemeriksa  Keuangan,  Badan
              Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, dan Komisi Pemberantasan Korupsi.

              Adapun total data yang lolos validasi hingga hari ini mencapai 10,8 juta pekerja. Sedangkan
              sisanya, 4,9 juta pekerja datanya belum lengkap. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus
              Susanto menegaskan dana Rp 37,8 triliun ini berasal dari negara, bukan iuran peserta BPJS
              Ketenagakerjaan.

              "Dari 10,8 juta ini kita baru serahkan 2,5 juta karena harus hati-hati sebab diawasi 3 institusi.
              Jadi cukup panjang prosesnya di sini," ujar Agus dalam rapat yang sama.





















                                                           171
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177