Page 248 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 AGUSTUS 2020
P. 248

DPR MINTA BURUH TAK DEMO RUU CIPTA KERJA, INI TANGGAPAN SERIKAT
              BURUH
              JAKARTA,  - Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP) angkat bicara terkait permintaan Ketua  DPR
              Puan Maharani agar buruh tak menggelar demo menolak omnibus law  RUU Cipta Kerja  dengan
              alasan pandemi Covid-19.

              Ketua  FBLP  Jumisih  menuturkan,  jika  pandemi  menjadi  alasan  tak  menggelar  demonstrasi,
              pihaknya pun meminta supaya DPR tak membahas omnibus law ketika krisis kesehatan sedang
              terjadi di Tanah Air.

              "Kalau  melarang  buruh  untuk  demo  karena  Covid-19,  maka  kami  melarang  DPR  untuk
              membahas omnibus law dan kita minta dibatalkan dengan alasan Covid-19," ujar Jumisih saat
              dihubungi Kompas.com, Rabu (26/8/2020).

              Menurutnya, jika konteks alasannya adalah Covid-19, maka sangat realistis DPR tak melanjutkan
              pembahasan RUU Cipta Kerja.

              Jumisih menilai pernyataan Puan tak berimbang mengingat sebelumnya juga terdapat anggota
              DPR yang dinyatakan positif Covid-19.

              Ia  pun  meminta  supaya  DPR  mengambil  keputusan  yang  hanya  berlaku  untuk  masyarakat.
              Melainkan juga harus berlaku untuk DPR karena pandemi Covid-19 tak memandang orang.

              "Ketika mengambil kebijakan itu jangan hanya berlaku untuk rakyatnya, tapi juga harus berlaku
              untuk dirinya sendiri, itu penting," tegas Jumisih.

              Sebaliknya,  Jumisih  mencurigai,  bahwa  permintaan  tersebut  juga  sebagai  upaya  DPR  untuk
              memuluskan pembahasan RUU Cipta Kerja.

              Sebab, sejak Surat Presiden (Supres) tentang RUU Ciptakan dikirim ke DPR, DPR selalu mencuri
              kesempatan.
              "Ini  jelas  tidak  imbang,  makanya  kita  juga  melarang  DPR  untuk  membahas  itu  (RUU  Cipta
              Kerja)," kata Jumisih.

              Diberitakan, Ketua DPR Puan Maharani meminta massa buruh yang menolak omnibus law RUU
              Cipta Kerja tidak menggelar aksi yang berpotensi mengganggu kenyamanan publik .

              Selain itu, ia khawatir kerumunan massa menciptakan klaster baru penyebaran Covid-19.

              "DPR mengajak kelompok buruh yang memiliki aspirasi untuk berjuang tidak lewat aksi yang
              berpotensi menimbulkan kemacetan, berpotensi mengganggu kenyamanan masyarakat lainnya,
              dan berpotensi jadi klaster penyebaran Covid-19," kata Puan dalam keterangan tertulis, Selasa
              (25/8/2020).
              Puan menegaskan pembahasan omnibus law RUU Cipta Kerja dilakukan secara hati-hati dan
              transparan.

              Ia mengatakan, DPR terbuka dengan saran dan kritik publik terhadap draf RUU tersebut.

              Puan juga mengatakan, DPR merupakan rumah rakyat yang senantiasa membuka pintu bagi
              kelompok buruh menyampaikan aspirasi atas RUU Cipta Kerja.
              "Parlemen  terbuka  dalam  menyerap  semua  aspirasi  terkait  omnibus  law  RUU  Cipta  Kerja,"
              ujarnya.



                                                           247
   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253