Page 300 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 AGUSTUS 2020
P. 300

pekerja dan akademisi juga sangat sedikit yang dilibatkan, nah ini yang menyebabkan banyaknya
              penolakan-penolakan terhadap RUU Cipta kerja dan omnibus law pada umumnya
              positive - Fitra Faisal (Ekonom Universitas Indonesia) Padahal kita sebenarnya membutuhkan
              itu, jadi saya lebih melihat tidak menolak dan tidak menerima, kita memperbaiki apa yang ada
              sekarang, Karena, menurut dia, Indonesia butuh RUU Cipta kerja. Hal ini demi meningkatkan
              produktivitas. Artinya kita bisa meningkatkan produktivitas ekonomi, itu pada akhirnya kita bisa
              menangkap momentum untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah



              Ringkasan

              Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fitra Faisal menilai, Rancangan Undang- Undang (RUU)  Cipta
              Kerja  merupakan upaya pemerintah menjawab tantangan perekonomian di Indonesia.


              BELAJAR DARI HARZ REFORM JERMAN, INDONESIA DINILAI BUTUH RUU CIPTA
              KERJA

              Jakarta -  Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fitra Faisal menilai, Rancangan Undang- Undang
              (RUU)    Cipta  Kerja    merupakan  upaya  pemerintah  menjawab  tantangan  perekonomian  di
              Indonesia.

              Menurutnya,  RUU  ini  dapat  menyelesaikan  masalah  dan  tantangan  dari  sisi  supply  seperti
              lemahnya produktivitas dan rumitnya birokrasi.

              "Kita  lebih  bermasalah  di  sisi    supply    yakni  masalah  produktivitas  dan  administrasi.  Untuk
              membenahi itu memang butuh pendekatan yang jauh lebih institusional, maka dari sisi ini, RUU
              Ciptaker  itu  memang  harus  ada,"  ujar  Fitra  saat  dihubungi  wartawan  di  Jakarta,  Rabu
              (26/8/2020).
              Fitra menjelaskan, salah satu yang dilakukan melalui pendekatan institusional yaitu memangkas
              birokrasi menjadi ringkas. Hal itu sangat diperlukan guna meningkatkan produktivitas ekonomi
              dan tenaga kerja di Indonesia.

              "Permasalahan  kita  dari  sisi  hulu.  Bagaimana  kemudian  tenaga  kerja  kita,  pertumbuhan
              produktivitasnya mandek," ujar dia.

              Fitra menyebut, akibat rendah dan rumitnya birokrasi, Indonesia menjadi negara terendah kedua
              tingkat produktivitasnya di ASEAN.

              "Produktivitas kita nomor dua di ASEAN terendah, ini masalah yang harus diselesaikan secara
              institusional," tuturnya.
              Dia menuturkan bahwa adanya kebijakan  RUU Cipta Kerja  ini sudah tepat. Sehingga kata dia,
              upaya terbaik adalah memperbaiki isinya bukan menolak RUU tersebut seluruhnya.

              "Berarti  kalau  sudah  begitu  kita  harus  melihat  bahwa  omnibuslaw  ini  lebih  ke  arah  gimana
              memperbaikinya, bukan menolak seluruhnya," tuturnya.

              "RUU  Ciptaker  memang  tujuannya  adalah  untuk  menciptakan  lapangan  kerja.  memperluas
              lapangan kerja dengan mendatangkan investasi," lanjutnya.






                                                           299
   295   296   297   298   299   300   301   302   303   304   305