Page 470 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 AGUSTUS 2020
P. 470

Kedua,  lanjutnya,  DPR  dan  federasi  buruh  sepaham  untuk  mengembalikan  sanksi  pidana
              ketenagakerjaan dalam RUU Cipta Kerja sesuai dengan ketentuan UU Ketenagakerjaan Nomor
              13 Tahun 2003. Apabila ada bidang industri seperti 4.0 yang berkembang saat ini dan belum
              tercantum dalam UU Nomor 13, itu dapat dipertimbangkan aturan tambahannya.

              Ketiga,  berkenaan  dengan  hubungan  ketenagakerjaan  yang  lebih  adaptif  terhadap
              perkembangan industri, pengaturannya dapat dimasukkan di dalam RUU Cipta Kerja dan terbuka
              terhadap masukan publik.

              Keempat,  fraksi-fraksi  di  DPR  akan  memasukkan  poin-poin  materi  yang  disampaikan  para
              federasi buruh. Poin-poin itu akan dimasukkan dalam daftar inventarisir masalah (DIM) fraksi.

              Namun,  Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  lqbal  mengatakan,
              permintaan  paling  tinggi  dari  pihak  serikat  pekerja  adalah  mengeluarkan  Klaster
              Ketenagakerjaan dari RUU Cipta Kerja. Hal itu dilakukan apabila dari beberapa klaster yang ada,
              menginginkan RUU Cipta Kerja segera disahkan.
              Dalam pertemuannya dengan Tim Perumus, lqbal mengaku sudah menyampaikan usulan atau
              pandangan serikat pekerja. "Istilahnya, call tingginya-lah," tandas dia.

              Call tingginya, lanjut lqbal, klaster ketenagakerjaan dikeluarkan dari RUU Cipta Kerja, apabila 10
              klaster yang lain ingin cepat-cepat diselesaikan, ingin cepat-cepat disahkan.

              Untuk  membahas  hal  ini,  berikut  penjelasan  Presiden  Konfederasi  Serikat  Buruh  Seluruh
              Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.















































                                                           469
   465   466   467   468   469   470   471   472   473   474   475