Page 121 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 APRIL 2021
P. 121

mengatakan  akan  ada  aksi  demo  dengan  10  ribu  buruh  Senin  (12/4)  besok  untuk  menolak
              rencana kebijakan THR dicicil lagi.
              "Aksi  di  1,000  pabrik/perusahaan,  20  provinsi  dan  150  kabupaten/kota,"  kata  Said  dalam
              melakukan konferensi pers secara virtual, Minggu (11/4/2021).

              Selain  menolak  THR  dicicil,  ada  dua  isu  besar  yang  akan  dibawa  dalam  aksi  adalah  terkait
              penolakan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang sudah mulai berlaku.

              Penolakan  THR  dicicil  merujuk  pada  rekomendasi  hasil  pembahasan  tim  kerja  Dewan
              Pengupahan  Nasional  dan  badan  pekerja  Tripartit  Nasional  terkait  THR  2021  yang  akan
              diserahkan kepada Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah.

              "Menolak pembayaran THR dengan dicicil walaupun sudah beredar di media sosial kesepakatan
              Tripartit Nasional yang akan direkomendasikan ke Menteri Tenaga Kerja, salah satu isinya yang
              saya baca adalah menyerahkan pada bipartit bila mana perusahaan tidak mampu membayar
              THR," jelas dia.

              Ia menjelaskan bagi perusahaan yang mengklaim tidak bisa membayar THR secara penuh, Said
              mendorong  agar  perusahaan  harus  secara  transparan  menyertakan  laporan  keuangan  yang
              menunjukkan kerugian selama dua tahun terakhir.

              "Sebaiknya nanti dalam surat edaran Menaker adalah walaupun itu mekanisme bipartit, tapi tetap
              tidak boleh dicicil. Bila terpaksa diambil keputusan di tingkat bipartit harus didahului dengan
              membuka laporan keuangan perusahaan yang rugi dua tahun berturut-turut," jelas dia.

              Kelonggaran  berupa  pembayaran  THR  yang  bisa  dicicil  membuat  perusahaan  longgar  untuk
              memberikan kewajiban pada karyawan. Tahun lalu saja, menurut data Serikat Pekerja Nasional
              (SPN) mencatat setidaknya 54 perusahaan masih berutang pembayaran THR. Perusahaan itu
              utamanya di sektor industri tekstil, garmen dan sepatu.

              "Ada  54  perusahaan  yang  masih  berutang.  Belum  lagi  perusahaan  di  sektor-sektor  labour
              intensive yang lain," kata dia.

              Ia  menekankan,  buruh  meminta  THR  tahun  2021  dibayarkan  secara  penuh,  tidak  lagi  dicicil
              seperti tahun lalu. Serikat buruh berpegang pada pernyataan Menteri Koordinator Perekonomian
              Airlangga Hartarto dalam pertemuan dengan 24 perwakilan Kamar Dagang dan Industri (Kadin)
              Indonesia, yang meminta pengusaha tahun ini berkomitmen membayar penuh THR karyawan.
              "Masak sekarang mau dicicil lagi, kapan lunasinnya? Kami minta tidak ada lagi yang namanya
              mencicil untuk bayar THR, sebagaimana yang sudah disampaikan oleh Menko Perekonomian,"
              jelas dia.

















                                                           120
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126