Page 127 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 APRIL 2021
P. 127
"Catatan di SPN yang sampai belum lunas mencicil mencakup 1.487 karyawan, pekerja, yang
THR-nya belum dilunasi dan masih dicicil belum lunas, 2021 masa mau dicicil lagi, meliputi
kurang lebih 13 perusahaan," kata Iqbal dalam konferensi pers, Minggu (11/4/2021).
Kemudian di Banten, ada perusahaan yang sampai saat ini baru membayar THR karyawan tahun
2020 sebesar Rp 250.000.
"Di Jakarta saja yang masih ngutang nunggak THR 2020 itu ada, THR-nya dibayar 75 persen,
dicicil belum lunas," ujarnya.
Iqbal sangat menyayangkan pihak Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) hingga saat ini
masih belum memberikan sanksi bagi perusahaan yang melanggar aturan terkait pembayaran
THR.
"Faktanya kami belum terima satu perusahaan pun yang dihukum atau diberi sanksi oleh
Kemenaker," ujarnya.
Sebelumnya, Said meminta THR 2021 dibayarkan penuh, tidak lagi dicicil seperti tahun lalu.
Terlebih masih ada perusahaan yang belum melunasi pembyaran THR tahun 2020.
"Masak sekarang mau dicicil lagi, kapan lunasnya? Maka kami minta tidak ada lagi yang namanya
mencicil untuk bayar THR," ujar Said dalam konferensi pers virtual, Senin (5/4/2021).
Menurutnya, serikat buruh berpegang pada pernyataan Menteri Koordinator Perekonomian
Airlangga Hartarto dalam pertemuan dengan 24 perwakilan Kamar Dagang dan Industri (Kadin)
Indonesia, yang meminta pengusaha tahun ini berkomitmen membayar penuh THR karyawan.
Pihaknya meminta agar Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah nantinya tidak
menerbitkan surat edaran (SE) yang bertolak belakang dengan pernyataan Airlangga.
"Negara mengacu pada PP Nomor 78 Tahun 2015, itu belum dihapus, dan dalam aturan ini tidak
ada disebut membayar THR itu mencicil," jelasnya.
126