Page 169 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 APRIL 2021
P. 169

SURVEI IPO: MASYARAKAT PALING PUAS KINERJA SRI MULYANI, YASONNA
              TERENDAH
              Indonesia Political Opinion (IPO) melakukan  persepsi masyarakat terkait kepuasan terhadap
              kinerja para menteri Presiden . Survei ini dinilai dari faktor kebijakan, program sosial, koordinasi
              antar lembaga, hingga transparansi.

              Hasilnya, Menteri Keuangan  menjadi menteri yang dianggap paling memuaskan kinerjanya oleh
              masyarakat. Angka persentasenya mencapai 54,7 persen.

              "Meskipun  nanti  ada  data  yang  menyatakan  bahwa  [kementerian  di  bawah]  Menko
              Perekonomian yang dianggap paling tak stabil, mungkin kurang berkinerja baik, tapi faktanya
              Ibu Sri Mulyani ini dianggap menteri paling bekerja memuaskan, 54,7 persen," kata Direktur
              Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam diskusi Polemik Trijaya dengan tema 'Evaluasi Kabinet dan
              Peta Politik 2024', secara virtual, Sabtu (10/4).

              Sementara  di  belakang  Sri  Mulyani  ada  Menteri  Luar  Negeri  Retno  L  Marsudi  yang  menjadi
              menteri  kedua  yang  dinilai  paling  memuaskan  kerjanya  oleh  masyarakat  dengan  50  persen;
              Menteri  Sosial  Tri  Rismaharini  42,1  persen;  Mendagri  Tito  Karnavian  38,6  persen;
              Menkopolhukam Mahfud MD 34,5 persen, dan menteri lainnya.

              Selain menunjukan menteri dengan kinerja paling memuaskan, survei IPO juga mendapatkan
              temuan  menteri  paling  tidak  memuaskan.  Posisi  paling  tidak  memuaskan  diisi  oleh  Menteri
              Hukum dan HAM  yang mencatatkan 50,2 persen masyarakat tak puas dengan kerjanya.

              "Kebalikannya, kementerian yang dianggap tak memuaskan, saya kira sama, Yasonna Laoly, ini
              cukup tinggi juga 50,2 persen," kata Dedi.

              Lalu di posisi kedua dengan kinerja yang paling tak memuaskan adalah Menteri Ketenagakerjaan
              Ida  Fauziah  45  persen;  Menteri  Pemuda  dan  Olahraga  Zainudin  Amali  40,4  persen;  Menteri
              Pertanian Syahrul Yasin Limpo dengan 33,8 persen; dan MenPANRB Tjahjo Kumolo 31,5 persen.

              Faktor persepsi tersebut di antaranya adalah dari segi kebijakan, program sosial, koordinasi antar
              lembaga, hingga transparansi.

              Dari hasil tersebut, Dedi menyatakan dalam surveinya IPO juga menanyakan kepada masyarakat
              apakah Presiden Jokowi perlu untuk melihat opsi pergantian menteri atau reshuffle.

              Hasilnya, jawaban itu dikategorikan berdasarkan 4 bidang kementerian koordinasi. Mulai dari
              Kemenko  Ekonomi;  Polhukam;  Marivest;  dan  PMK.  Ada  beberapa  nama  yang  memuncaki
              perolehan survei, yang dinilai jadi opsi reshuffle.

              Di bidang ekonomi, untuk tiga besar ada nama Ida Fauziah menempati posisi pertama yang
              dinilai masyarakat perlu untuk direshuffle dengan presentase 46 persen; Teten Masduki 28,5
              persen; Syahrul Yasin Limpo 27 persen; dan menteri lainnya.

              Di bidang Marivest, ada nama Sakti Wahyu Trenggono di 30,5 persen; Siti Nurbaya 23,8 persen;
              Arifin Tasrif 19 persen, dan menteri lainnya.

              Di bidang Polhukam, ada nama Yasonna Laoly dengan 54 persen; Tjahjo Kumolo dengan 34
              persen; Johnny G Plate 29 persen, dan menteri lainnya.
              Di bidang PMK, ada Zainuddin Amali yang dinilai 41,2 persen responden perlu direshuffle; Gusti
              Ayu Bintang Darmavati 15 persen; Abdul Halim Iskandar 12,4 persen, diikuti nama-nama lainnya.

              "Ini  kalau  diasumsikan  atau  dikaji  lebih  dalam,  nama-nama  ini  berkaitan  dengan  program
              pandemi. Teten Masduki, misalnya, dia tanggung jawab dengan UMKM," kata Dedi.
                                                           168
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174