Page 283 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 APRIL 2021
P. 283

Judul               Soal Uang Pesangon Pekerja, Bagaimana Harusnya?
                Nama Media          kumparan.com
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         https://kumparan.com/syarif-yunus/soal-uang-pesangon-pekerja-
                                    bagaimana-harusnya-1vWD5IF1JVA
                Jurnalis            Syarif Yunus
                Tanggal             2021-04-09 12:34:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Ditjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif



              Ringkasan

              Mungkin, banyak pekerja di Indonesia belum tahu. Saat terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK)
              yang dialami pekerja. Pada UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja, Pasal 156 ayat (1) disebutkan
              "Dalam  hal  terjadi  pemutusan  hubungan  kerja,  pengusaha  wajib  membayar  uang  pesangon
              dan/atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima".
              Adapun acuan besarannya terdiri dari: a) uang pesangon (ayat 2), b) uang penghargaan masa
              kerja (UPMK) (ayat 3), dan c) uang penggantian hak (UPH) seperti cuti tahunan dan biaya ongkos
              pekerja (ayat 4).



              SOAL UANG PESANGON PEKERJA, BAGAIMANA HARUSNYA?

              Mungkin, banyak pekerja di Indonesia belum tahu. Saat terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK)
              yang dialami pekerja. Pada UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja, Pasal 156 ayat (1) disebutkan
              "Dalam  hal  terjadi  pemutusan  hubungan  kerja,  pengusaha  wajib  membayar  uang  pesangon
              dan/atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima".
              Adapun acuan besarannya terdiri dari: a) uang pesangon (ayat 2), b) uang penghargaan masa
              kerja (UPMK) (ayat 3), dan c) uang penggantian hak (UPH) seperti cuti tahunan dan biaya ongkos
              pekerja (ayat 4).

              Bahkan sebagai acuannya, telah terbit pula Peraturan Pemerintah (PP) No. 35/2021 tentang
              Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan
              Hubungan Kerja sejak 2 Februari 2021. Itu berarti ada kewajiban yang harus dipenuhi pengusaha
              atau perusahaan kepada pekerja saat PHK terjadi.

              Ini  soal  uang  pesangon  yang  menjadi  hak  pekerja.  Maka  saat  terjadi  PHK,  baik  akibat  usia
              pensiun,  meninggal  dunia,  atau  akibat  efisiensi  perusahaan.  Bahkan  ada  17  alasan  sebab
              terjadinya PHK. Untuk itu, setiap pekerja di mana pun, harus tahu dan paham. Apa saja hak
              yang seharusnya diterima? Setiap kebijakan pasti ada konsekuensinya, untuk kedua pihak. Baik
              pengusaha atau pekerja.

              Tapi sayangnya, tingkat kepatuhan pengusaha dalam membayar uang pesangon pekerja relatif
              masih terabaikan. Data Kemenaker tahun 2019 menyebut hanya 27 persen pengusaha yang
                                                           282
   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288