Page 284 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 APRIL 2021
P. 284

memenuhi  pembayaran  kompensasi  sesuai  aturan.  Sisanya,  73  persen  tidak  melakukan
              pembayaran kompensasi PHK sesuai aturan. Data Sakernas BPS 2018 pun menyatakan hanya 7
              persen pekerja yang menerima uang pesangon sesuai ketentuan. Ada 66 persen pekerja tidak
              mendapat pesangon sesuai aturan dan 27 persen pekerja menerima pesangon kurang dari yang
              seharusnya diterima.

              Uang pesangon adalah kewajiban pembayaran atas pemberhentian kerja dari pengusaha kepada
              pekerja.  Bila  tidak  dibayarkan,  maka  dapat  diduga  pengusaha  lalai  dan  mengalami  masalah
              keuangan. Setidaknya ada 2 sebab uang pesangon tidak dibayarkan: 1) tidak tersedianya dana
              pengusaha  untuk  membayar  pesangon  sesuai  ketentuan  dan  2)  rendahnya  kesadaran
              pengusaha untuk menyiapkan dana pesangon pekerjanya saat bisnis berjalan normal.

              Maka mau tidak mau, dengan diberlakukan UU No. 11/2020 Cipta Kerja dan PP 35/2021, setiap
              pengusaha harus harus dapat membuktikan tingkat kepatuhan pembayaran kompensasi uang
              pesangon pekerja sesuai aturan baru yang berlaku. Karena itu, pengusaha tidak cukup hanya
              mencatat atau membukukan kewajiban pesangon ke dalam sistem keuangan perusahaan. Tapi
              pesangon harus didanakan secara berkala dan dipisahkan dari kekayaan perusahaan. Agar saat
              dibutuhkan, uang pesangon pekerja sudah tersedia dan dapat dibayarkan dengan semestinya.

              Uang pesangon harus mulai didanakan pengusaha dari sekarang. Karena cepat atau lambat,
              uang pesangon harus dibayarkan. Skema "pay as you go" atau sistem pendanaan langsung saat
              uang pesangon dibutuhkan tidak lagi tepat. Harus diubah ke skema " ", didanakan secara rutin
              dan  terpisah  dari  kekayaan  pengusaha.  Serahkan  ke  pihak  ketiga  yang  kompeten  untuk
              mengelolanya. Agar saat terjadi PHK, uang pesangon pekerja dapat dibayarkan. Sekaligus dapat
              mengurangi risiko keuangan dan arus kas pengusaha.

              Kenapa uang pesangon pekerja harus didanakan dari sekarang? Karena ada 3 alasan. Yaitu 1)
              ada  kepastian  dana  untuk  membayar  pesangon  pekerja,  2)  ada  hasil  investasi  selama  uang
              pesangon didanakan sehingga dapat mengurangi beban biaya pengusaha, dan 3) dimungkinkan
              ada insentif pajak saat dibayarkan, khususnya PHK pekerja akibat akibat pensiun.

              Nah, untuk mendanakan uang pesangon pekerja, mungkin lembaga keuangan yang kompeten
              seperti Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dapat dilirik. Untuk mengelola dan memupuk
              uang  pesangon  yang  dibutuhkan  pengusaha,  sesuai  jumlah  dan  masa  kerja  masing-masing
              pekerjanya.

              Memang uang pesangon pekerja, bak "dua sisi mata uang". Selain besaran pesangon yang harus
              dipenuhi sesuai aturan. Tapi secara moral pun, dibayar atau tidaknya uang pesangon sangat
              bergantung iktikad baik pengusaha. Tapi yang pasti, cepat atau lambat, uang pesangon pasti
              dibayarkan.  Masalahnya,  mau  dipersiapkan  sejak  dini  atau  tidak?  #UangPesangonPekerja
              #EdukasiDanaPensiun #EdukatorDanaPensiun #YukSiapkanPensiun.





















                                                           283
   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289