Page 143 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 MEI 2021
P. 143

Menurut Sekjen, langkahnya mengumpulkan seluruh Kadisnaker merupakan wujud keseriusan
              pemerintah  untuk  menyelesaikan  permasalahan  pembayaran  THR  yang  diterima  Posko  THR
              Kemnaker 2021 maupun yang diterima Posko THR di daerah.

              "Pertemuan  ini  sebagai  bentuk  fasilitasi  pemerintah  setelah  para  pekerja/buruh  melaporkan
              pengaduan, konsultasi maupun informasi tentang THR ke Posko THR 2021, yang ditutup mulai
              hari ini Kamis, 20 Mei 2021. Kita harus dapat memberikan informasi kepada masyarakat secara
              baik dan benar tentang tindak lanjut pengaduan yang kita terima," ujar Anwar Sanusi.

              Rakor pengawasan secara virtual dibagi dalam dua tahap. Rakor pada Kamis 20 Mei 2021 diikuti
              oleh Kadisnaker dari 16 provinsi di wilayah Indonesia Timur dan Tengah.

              Tahap  berikutnya  pada  Kamis  20  Mei  2021  siang,  dihadiri  oleh  18  Kadisnaker  dari  kawasan
              Indonesia Barat.

              Ditegaskan Sekjen, dalam Rakor ini, para Kadisnaker diharapkan dapat menyampaikan informasi
              terkait permasalahan pelaksanaan THR, upaya penanganannya, dan hambatannya.

              Sekjen meminta agar penyelesaian permasalahan THR harus dilakukan dengan kolaborasi dan
              sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

              "Penting  juga  kita  informasikan  langkah-langkah  yang  sudah  kita  ambil  dan  sejauhmana
              perkembangan penanganannya," katanya.

              Anwar Sanusi menambahkan, fase sekarang ini telah memasuki fase penegakan hukum terhadap
              perusahaan yang tidak mematuhi ketentuan THR.

              "Langkah-langkah penegakan hukum oleh pengawas ketenagakerjaan harus dapat dilaksanakan
              dengan  baik  sesuai  tahapannya  pemberian  nota  pemeriksaan  dan  rekomendasi  pengenaan
              sanksi administrasi sebagai langkah terakhir, " katanya.

              Anwar  Sanusi  mengatakan  lima  permasalahan  pelaksanaan  THR  yang  menonjol  tahun  2021
              yakni  THR  dibayar  dicicil  oleh  perusahaan,  THR  dibayarkan  50  persen  (20-50  persen),  THR
              dibayar tidak penuh karena ada pemotongan gaji, THR tidak dibayarkan 1 bulan gaji, dan THR
              tidak dibayar karena masih terdampak Covid-19.

              "Kami  memberikan  apresiasi  kepada  daerah  yang  telah  memiliki  Posko  THR  dan  melakukan
              penanganan ketidakpatuhan THR secara cepat sehingga hak pekerja dapat terpenuhi," katanya.

              Dirjen Binawasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang, meminta Kadisnaker untuk dapat
              memberikan informasi real time atas pengaduan ketidakpatuhan perusahaan atas pembayaran
              THR tahun 2021.

              "Kami berharap bantuan bapak/ibu semua untuk dapat melaksakan tugas pengawasan terhadap
              pelaksanaan THR dengan sebaik-baiknya," katanya.

              Haiyani Rumondang berharap koordinasi tindak lanjut pengaduan posko THR Tahun 2021 antara
              pemerintah pusat, dalam hal ini Kemenaker dengan Disnaker seluruh Indonesia dapat membantu
              perlindungan terhadap hak-hak pekerja.

              "Kami  sangat  berharap  kepada  daerah  melalui  pengawas  ketenagakerjaan  untuk  dapat
              melakukan  langkah-langkah  penegakan  hukum  sesuai  dengan  kewenangannya  dengan
              melakukan pemeriksaan sampai pada penerbitan rekomendasi pengenaan sanksi administrasi,"
              katanya.***.




                                                           142
   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148