Page 26 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 FEBRUARI 2020
P. 26
Title MANFAAT BP JAMSOSTEK DIKLAIM LEBIH 'JOSS' DIBANDING MALAYSIA HINGGA THAILAND
Media Name detik.com
Pub. Date 06 Februari 2020
https://finance.detik.com/moneter/4888090/manfaat-bp-jamsostek-diklaim -lebih-joss-
Page/URL
dibanding-malaysia-hingga-thailand
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Jakarta - BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek mengklaim sistem jaminan sosial
ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia lebih tinggi dan murah dibandingkan
negara-negara berkembang di Asia, Afrika, hingga Amerika Latin.
Direktur Utama BP Jamsostek Agus Susanto mengatakan negara-negara yang
dimaksud adalah Filipina, Thailand, Malaysia, negara berkembang di Afrika, dan
Amerika Latin.
"Ya kita bandingkan dengan Filipina, Thailand, kemudian Malaysia, kemudian India
dan kita lihat negara Afrika, Amerika Latin dan kesimpulannya manfaat dari jaminan
sosial ketenagakerjaan Indonesia jauh lebih bagus," kata Agus saat berbincang
dengan detikcom , Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Terhitung sejak ditandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 82 Tahun 2019
tentang perubahan atas PP Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Manfaat
yang diberikan kepada peserta ini mengalami peningkatan signifikan.
Peningkatan manfaat ini seperti pemberian beasiswa kepada maksimal 2 orang anak
atau ahli waris dengan nilai maksimal Rp 174 juta atau naik 1.350% dari yang
sebelumnya hanya Rp 12 juta untuk 1 orang anak. Selain itu, ada pula uang
santunan yang diberikan lewat program JKM sebesar Rp 42 juta dari yang
sebelumnya Rp 24 juta.
"Jadi kebetulan saya aktif di asosiasi jaminan sosial di Asia Tenggara,
membandingkan di beberapa negara dengan di Indonesia ternyata manfaat jaminan
sosial ketenagakerjaan manfaatnya luar biasa besar, jadi iurannya kecil manfaatnya
besar. Kenapa? karena konsep gotong royong ini jalan, jumlah pesertanya banyak
dan ini ada akumulasi dana sebelumnya sehingga tingkat likuiditasnya sangat
bagus, sehingga adanya peningkatan," jelas Agus.
Berdasarkan catatan BPJamsostek, jumlah peserta yang aktif hingga saat ini
sebanyak 55,2 juta orang dan 681.400 perusahaan. Angka tersebut masih sekitar
60% dari total potensi peserta yang ada di Indonesia. Jumlah pekerjaa di Indonesia
yang berpotensi tercover BP Jamsostek ada sekitar 90 juta orang.
Page 25 of 56.