Page 51 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 FEBRUARI 2020
P. 51

Title          JUMLAH PERUSAHAAN YANG MEMBERI PELATIHAN KERJA BAGI KARYAWANNYA MASIH
                              MINIM
               Media Name     tempo.co
               Pub. Date      06 Februari 2020
               Page/URL       https://nasional.tempo.co/read/1304452/jumlah-perusahaan-yang-memberi- pelatihan-
                              kerja-bagi-karyawannya-masih-minim
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive










               Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengajak praktisi dan pimpinan HRD/SDM di
               perusahaan untuk ikut membantu pemerintah dalam berinvestasi SDM kepada
               pencari kerja maupun pekerja. Salah satunya dengan menyelenggarakan berbagai
               program peningkatan SDM melalui pendidikan dan pelatihan vokasi termasuk
               pemagangan.

               Menaker Ida mengungkapkan berdasarkan survei World Bank Enterprises, kurang
               dari 10 persen perusahaan di Indonesia memberikan pelatihan formal. Angka
               tersebut masih di bawah negara Vietnam (20 persen), Filipina (60 persen) dan
               Tiongkok (80 persen) yang perusahaannya terlibat aktif dalam meningkatkan
               kompetensi pegawai.

               "Investasi pada pengembangan SDM, khususnya bidang pelatihan penting kita
               formulasikan bersama untuk mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju sebagaimana
               harapan Bapak Presiden Joko Widodo. Saya mengajak perusahaan bahu membahu
               mewujudkan SDM yang unggul di Indonesia," kata Menaker saat memberikan
               sambutan dalam acara pertemuan reguler Human Resources Directours Indonesia
               (HRDI) di Jakarta, Kamis, 6 Februari 2020.

               Hadir dalam kesempatan ini, 190 Direktur HR perusahaan terkemuka di berbagai
               bidang yang mengelola 3 juta karyawan di Indonesia.

               Menurut Menaker, perusahaan di Indonesia sukar berinvestasi pelatihan karena
               beragam alasan. Mulai dari biaya rekrutmen pegawai yang tinggi, penggunaan biro
               jasa untuk merekrut, pesangon yang memberatkan, hingga upah minimum yang
               belum sejalan dengan produktivitas pekerja. "Sehingga, cost (pembiayaan) SDM di
               perusahaan banyak habis untuk memfasilitasi hal-hal di luar pelatihan," katanya.

               Meski demikian, Menaker sangat memahami filosofi dunia usaha di seluruh dunia
               bergerak secara sangat sederhana, yaitu mencari untung (profit oriented). Tanpa
               keuntungan yang jelas, tidak mungkin suatu perusahaan mau berinvestasi kepada
               hal-hal jangka menengah dan panjang seperti SDM.

               Perusahaan besar karena skala ekonomi yang besar, cenderung bisa untung lebih
               besar dan pada akhirnya bisa berinvestasi pada SDM.



                                                       Page 50 of 56.
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56