Page 190 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JULI 2021
P. 190

MENAKER MINTA PEKERJA KOMORBID DAN IBU HAMIL WFH SAAT PPKM DARURAT

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meminta perusahaan untuk mengizinkan pekerja yang
              memiliki kormobid, ibu hamil, atau menyusui, agar mereka dapat bekerja dari rumah atau Work
              From Home (WFH).

              "Saya  kira  ini  demi  dan  atas  nama  kemanusiaan  agar  mereka  diberi  kesempatan  kerja  dari
              rumah," kata Menaker, Ida Fauziyah, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.

              Ida juga meminta pekerja yang menggunakan fasilitas kendaraan umum supaya menggunakan
              masker  rangkap  atau  double  masking  agar  bisa  lebih  terlindungi  dari  COVID-19  varian  baru
              seperti Delta.

              Selanjutnya, ia meminta para pengusaha agar segera memastikan kejelasan terkait kategori jenis
              usahanya, dengan cara mengkonsultasikan kepada Dinas Perindustrian atau Satgas Penanganan
              COVID-19  setempat.  Sehingga  dapat  dipastikan  usahanya  masuk  pada  sektor  esensial,  non-
              esensial, atau kritikal.

              "Ini dimaksudkan agar pencegahan dan penanganan COVID-19 di perusahaan sesuai dengan
              peraturan yang ada, khususnya selama masa PPKM Darurat," jelasnya.

              Tak  hanya  itu,  Menaker  Ida  juga  meminta  perusahaan  yang  berada  di  Jawa  dan  Bali  agar
              melakukan tes COVID-19 secara berkala untuk para pekerjanya dengan metode sampling. Hal
              tersebut guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 pada masa PPKM Darurat.
              Misalnya bila positivity rate-nya (rasio positif COVID-19) mencapai 10 persen, maka proses kerja
              seharusnya dihentikan. Sementara jika positive rate di atas 5 persen, maka yang harus dilakukan
              pihak perusahaan adalah dengan memperketat protokol kesehatan.

              “Selanjutnya bila positive rate di bawah 5 persen, meskipun masih normal, namun tetap harus
              waspada dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat," kata Menaker Ida.

              Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badang Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya
              Jati, menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya melihat sebagian besar institusi masih kurang
              dalam  menaati  penggunaan  masker,  mencuci  tangan,  fasilitas  hindari  kerumunan,  dan
              pelaksanaan Worf From Office (WFO), serta Work From Home (WFH).

              "Jadi  kami  memerlukan  dukungan  dari  sektor  ketenagakerjaan  untuk  selalu  mengingatkan
              semua pelaku usaha, Disnaker untuk tetap mematuhi protokol kesehatan," ujar Raditya.

              Dalam  upaya  pelaksanaan  Posko  di  daerah  berjalan  baik  dan  terkendali,  BNPB  meminta
              dukungan Disnaker yang memiliki kewenangan pengaturan ketenagakerjaan mampu mendorong
              seluruh  masyarakat,  khususnya  yang  tergabung  dalam  kegiatan  ketenagakerjaan  bisa
              melaksanakan prokes sebaik-baiknya.

              Ketua Umum KADIN, Arsjad Rasjid, menyatakan sangat mendukung seluruh program pemerintah
              dalam mengatasi COCID-19. Bagi Arsjad, fokus dalam penanganan kesehatan sangatlah penting.

              "Kami percaya sekali bahwa untuk memulihkan ekonomi, kita harus membangkitkan kesehatan
              terlebih dahulu

              Namun,  Arsjad  meminta  kepada  pemerintah  agar  izin operasional  industri  padat karya  tetap
              dipertahankan.

              Menurutnya, walau pun roda ekonomi berjalan dengan lambat, itu masih lebih baik daripada
              sama  sekali  tidak  berjalan.  Tak  lupa  industri  padat  karya  dalam  beroperasi  harus  tetap
              menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
                                                           189
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195