Page 331 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JULI 2021
P. 331
Menurut Haris, pekerja migran yang telah pulang itu paling banyak bekerja di Singapura. Sisanya
adalah PMI yang bekerja di Hongkong, Taiwan, Korea Selatan, dan lainnya.
Gelombang kepulangan PMI yang habis masa kontrak kerjanya terjadi sejak awal April tahun ini.
Namun, pemerintah daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota baru melakukan
pencegahan penularan Covid-19 kepulangan PMI pada akhir April.
Selain itu, ada sejumlah pekerja migran yang pulang tanpa melewati prosedur screening Covid-
19 dan karantina. Terdapat perbedaan data jumlah pekerja migran yang pulang ke daerah antara
Disnakertrans danDinas Kesehatan atau Satgas Covid-19.
Berdasarkan catatan Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar, hingga saat ini tercatat 764 pekerja
migran asal Kabupaten Blitar yang telah pulang.
Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar Eko Wahyudi mengatakan, dari jumlah tersebut
sebanyak 35 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Sebanyak tiga orang terkonfirmasi positif saat menjalani pengetesan di bandara Surabaya, dan
32 orang terkonfirmasi positif Covid-19 pada pemeriksaan di rumah karantina di Kabupaten
Blitar," ujar Eko kepada Kompas.com , Kamis.
Eko menjelaskan, pekerja migran yang tiba di Kabupaten Blitar sebelumnya sudah menjalani
screening Covid-19 di Surabaya.
Bagi mereka yang negatif Covid-19, harus menjalani karantina di Kabupaten Blitar selama lima
hari dan menjalani pengetesan Covid-19 sebelum pulang ke rumah.
Jika ditemukan dari mereka positif Covid-19, ujar Eko, Satgas akan mengirim mereka ke rumah
isolasi dan menjalani isolasi selama 14 hari.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar
Christine Indrawatiy jumlah PMI yang terkonfirmasi positif Covid-19 lebih besar, yaitu sebanyak
55 orang.
"Yang sudah pulang dari rumah isolasi 43 orang dan yang masih menjalani isolasi 12 orang,"
ujarnya kepada Kompas.com , Kamis.
Jika ditambah tiga PMI asal Kabupaten Blitar yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada
kedatangannya di Surabaya, maka jumlah totalnya adalah 58 orang atau 7,59 persen.
Jawa Timur adalah provinsi pengirim buruh migran terbesar di Indonesia dimana Kabupaten
Blitar merupakan penyumbang terbesar kedua setelah Kabupaten Ponorogo.
Berdasarkan catatan Disnakertrans Kabupaten Blitar, lebih dari 4.000 warga Kabupaten Blitar
pergi ke luar negeri untuk bekerja sebagai buruh migran setiap tahunnya.
Mayoritas dari mereka bekerja di sektor informal terutama sebagai pembantu rumah tangga.
Namun jumlah itu menurun drastis sejak pandemi Covid-19. Baru-baru ini, Otoritas Hongkong,
negara paling banyak dituju pekerja migran asal Kabupaten Blitar, menutup pintu masuk
penerbangan dari Indonesia.
330