Page 121 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2020
P. 121
Judul Pengusaha: Kenaikan Cukai 17 Persen di 2021 Bebani Industri Rokok
Nama Media liputan6.com
Newstrend Regulasi Cukai IHT 2021
Halaman/URL https://www.liputan6.com/bisnis/read/4391569/pengusaha-kenaikan-
cukai-17-persen-di-2021-bebani-industri-rokok
Jurnalis Septian Deny
Tanggal 2020-10-25 17:30:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
neutral - Henry Najoan (Ketua umum Perkumpulan GAPPRI) Seharusnya pemerintah melindungi
IHT dengan cara tidak menaikan cukai rokok alias status quo pada 2021 mendatang
neutral - Henry Najoan (Ketua umum Perkumpulan GAPPRI) Sebaliknya, jika pemerintah
menaikan cukai rokok hanya akan menambah beban industri nasional
neutral - Henry Najoan (Ketua umum Perkumpulan GAPPRI) Perkumpulan GAPPRI juga berharap
pada 2021 tidak ada kenaikan tarif cukai, tetap mempertahankan jumlah layer industri tetap 10
layer dan juga mempertahankan Harga Jual Eceran (HJE)
neutral - Henry Najoan (Ketua umum Perkumpulan GAPPRI) Sebab, pemerintah dalam
melakukan optimalisasi penerimaan melalui kenaikan tarif cukai ke depan harus
mempertimbangkan indikator ekonomi, meliputi pertumbuhan ekonomi, inflasi serta kondisi daya
saing,
neutral - Henry Najoan (Ketua umum Perkumpulan GAPPRI) Juga terjaganya penciptaan nilai
tambah dan lapangan kerja dalam negeri, nafkah bagi petani dan pekerja perkebunan tembakau
dan cengkeh serta pemiliknya dan pekerja distribusi sampai pedagang kaki lima serta terjaga
berbagai kegiatan di sepanjang rantai pasok IHT,
Ringkasan
Perkumpulan Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) berpendapat,
beredarnya isu mengenai kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) sebesar 17 persen tahun depan
sebaiknya disikapi dengan hati-hati sehingga tidak menimbulkan kegaduhan. Pasalnya, sampai
saat ini informasi tersebut sumbernya belum jelas.
Ketua umum Perkumpulan GAPPRI, Henry Najoan berharap informasi yang marak tersebut tidak
benar, mengingat Industri Hasil Tembakau (IHT) termasuk salah satu yang terpukul dan
menderita akibat wabah Covid-19.
120