Page 124 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2020
P. 124
CURHAT PEKERJA ROKOK TEMBAKAU TERCEKIK KENAIKAN CUKAI DI TENGAH
PANDEMI
Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
(FSP RTMM-SPSI) menolak kenaikan cukai hasil tembakau (CHT). Jika pemerintah masih
mengabaikan suara para pekerja ini, FSP RTMM-SPSI berniat untuk melakukan unjuk rasa
nasional menuntut perlindungan pemerintah.
Seperti diketahui beredar informasi di media massa bahwa pemerintah akan menaikkan CHT
sebesar 13-20% pada 2021. Merespon hal itu, Ketua umum FSP RTMM-SPSI Sudarto
mengatakan, pihaknya telah menyurati Presiden Joko Widodo dan seluruh jajarannya untuk
memohon perlindungan bagi anggota serikat pekerja yang bekerja di industri hasil tembakau.
Jika tarif cukai tembakau naik pada 2021, mereka terancam kehilangan pekerjaannya lantaran
produksi menurun. "Pekerja dan buruh menjadi korban atas banyaknya pabrik yang tutup akibat
regulasi dan kebijakan yang tidak adil," ujar Sudarto di Jakarta, Minggu (25/10/2020).
Dia mengatakan, kenaikan cukai 2020 sebenarnya telah mencekik para pekerja, ditambah lagi
pandemi COVID-19 yang menekan IHT (Industri Hasil Tembakau). Walhasil, penghasilan pekerja
pun turut terganggu dan menurunkan kesejahteraan dan daya beli pekerja.
"Di mana peran pemerintah untuk melindungi rakyatnya khususnya yang menggantungkan
penghidupannya dari industri legal ini?" kata Sudarto.
Sambung dia menerangkan, padahal selama ini pemerintah mengandalkan sektor IHT dalam
penerimaan negara melalui cukai dan pajak hasil tembakau. "Pekerja juga butuh kelangsungan
bekerja dan penghidupan yang layak. IHT bukan sapi perah bagi penerimaan negara, tetapi tidak
ada stimulus yang signifikan untuk terus bisa bertahan," tegasnya.
Sebagai organisasi yang menaungi ratusan ribu pekerja IHT, FSP RTMM-SPSI mendesak
pemerintah untuk mengambil kebijakan berimbang atas regulasi dan kenaikan cukai rokok pada
2021. "Kami berharap pemerintah membatalkan rencana kenaikan CHT dan HJE 2021 karena
akan berdampak langsung kepada pekerja IHT," ujarnya.
123