Page 235 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2020
P. 235
Judul Mengukur Dampak Kenaikan Cukai Rokok Tahun Depan
Nama Media detik.com
Newstrend Regulasi Cukai IHT 2021
Halaman/URL https://finance.detik.com/industri/5227474/mengukur-dampak-
kenaikan-cukai-rokok-tahun-depan
Jurnalis Ardan Adhi Chandra
Tanggal 2020-10-24 19:15:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Enny Sri Hartati (Ekonom Institute for Development of Economics and Finance
(INDEF)) Secara formulasi dan reasoning itu tidak ada argumentasi untuk dinaikkan cukainya
negative - Enny Sri Hartati (Ekonom Institute for Development of Economics and Finance
(INDEF)) Insentif untuk rokok ilegal jadi tinggi, karena biaya rokok itu 78% untuk regulasi,
masuknya ke penerimaan negara. Rokok ilegal kan nggak bayar itu, maka akan sangat murah
sekali harganya. Sesederhana itu
neutral - Enny Sri Hartati (Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF))
Yang jelas, kalau cukainya naik, harga tembakau petani akan makin ditekan, petani kita nggak
punya bargaining power
neutral - Enny Sri Hartati (Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF))
Saya setuju pengendalian tembakau harus ada, tapi kenaikan cukai itu bukan satu-satunya
instrumen
neutral - Enny Sri Hartati (Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF))
Sehingga, kalau SKM dan SPM dinaikkan dan SKT nggak, itu ada bagusnya juga untuk mencegah
migrasi semua ke mesin
Ringkasan
Ada kabar yang beredar mengenai rencana kenaikan tarif cukai rokok tahun depan di kisaran
17-19%. Namun Kementerian Keuangan (Kemenkeu) belum memastikan besaran kenaikan tarif
cukai rokok tahun depan. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF)
Enny Sri Hartati mengatakan rencana kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) tidak memiliki
argumentasi yang kuat karena melanggar formula kenaikan harga komoditas.
234