Page 279 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2020
P. 279
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 tidak
hanya berdampak pada persoalan kesehatan, tetapi juga melemahkan perekonomian yang
ditandai dengan penurunan produksi, pengurangan tenaga kerja, serta penurunan daya beli
masyarakat.
"Untuk meringankan beban masyarakat pada umumnya dan untuk keluarga pada khususnya,
pemerintah meluncurkan Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) bagi kelompok rumah tangga
dan pekerja perempuan," kata Ida di Mojokerto, Jawa Timur, pada Jumat (23/10/2020).
Program JPS terdiri dari program tenaga kerja mandiri untuk penciptaan wirausaha dan padat
karya. Program tersebut dapat menjadi pilihan bagi masyarakat agar terhindar atau mengurangi
dampak dari pandemi. "Program tenaga kerja mandiri ini diperuntukkan bagi mereka yang
terdampak pandemi Covid-19 dan tidak mendapatkan bantuan Kartu Prakerja maupun bantuan
subsidi gaji/upah," ucapnya.
Ida mengatakan, program tenaga kerja mandiri merupakan stimulus bagi masyarakat pelaku
industri kecil untuk meningkatkan kreatifitasnya dalam memanfaatkan sumber daya alam dan
sumber daya manusia di sekitar, untuk diolah menjadi produk yang memiliki nilai jual di pasar
domestik.
Dia menjelaskan, dalam program tenaga kerja mandiri, bantuan yang diberikan berupa uang
untuk modal usaha, untuk membeli peralatan, dan untuk modal pelatihan. "Nantinya
perkelompok akan mendapat bantuan uang tunai sebesar Rp40 juta per kelompok, untuk 20
orang maksimal tiap kelompoknya," jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa program ini sudah berjalan 40 persen dari total 12.500 kelompok
penerima. Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan
Kerja (Binapenta dan PKK) Kemnaker, Suhartono, dalam laporannya menyatakan bahwa
penyerahan bantuan JPS Covid-19 untuk Kelompok Perempuan di Mojokerto Tahun 2020
diberikan kepada 15 kelompok yang terdiri dari 20 orang anggota, sehingga berjumlah total 300
orang penerima.
278