Page 281 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2020
P. 281

MENAKER SEBUT BLT SUBSIDI GAJI TERMIN KEDUA TARGET CAIR AWAL
              NOVEMBER
              Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker),  Ida  Fauziyah,  menyebut  subsidi  gaji  atau  upah  bagi
              karyawan swasta periode atau termin kedua ditargetkan mulai cair pada awal November 2020.

              Menurutnya, termin kedua akan mulai disalurkan jika termin pertama telah selesai.

              Diketahui penyaluran subsidi gaji yang termasuk dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional
              (PEN) untuk termin pertama tahap satu sampai lima telah mencapai 98,09 persen.
              Ida Fauziyah Sebut Presiden Jokowi Pilih Ambil Risiko Terkait UU Cipta Kerja Subsidi tersebut
              telah tersalurkan kepada 12.166.471 pekerja.

              "Kami  targetkan  pembayaran  termin  II  dapat  disalurkan  pada  awal  bulan  November  setelah
              proses evaluasi penyaluran subsidi gaji /upah termin I ini selesai," ujar Ida, Selasa (20/10/2020)
              dilansir setkab.go.id.

              Ida menyebut, dengan anggaran mencapai Rp 37,7 triliun, program bantuan pemerintah berupa
              subsidi gaji/upah ditargetkan bagi 15,7 juta pekerja.

              Pekerja yang mendapatkan subsidi adalah yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan
              per 30 Juni 2020.
              Namun, hingga batas akhir penyerahan data penerima, data yang dikumpulkan dan diserahkan
              BPJS Ketenagakerjaan hanya mencapai 12.4 juta pekerja/buruh.

              "Sisa anggaran akan diserahkan kembali ke Bendahara Negara." "Rencananya, akan disalurkan
              untuk subsidi gaji/upah bagi guru honorer dan tenaga pendidik, baik di lingkup Kemendikbud
              maupun Kemenag," ujarnya.

              Cara Mencairkan BLT UMKM Rp 2,4 Juta di BRI, Simak Persyaratan yang Harus Disiapkan Ida
              juga  menyebut  pekerja/buruh  yang  belum  menerima  BSU  bisa  dikarenakan  kesalahan  atau
              ketidakvalidan data, seperti nomor rekening dan NIK.


              "Sampai saat ini yang belum mendapatkan (BSU) sekitar 150 ribuan karena ada kekurangan atau
              ketidaksesuaian data." "Misalnya rekeningnya tidak valid, kemudian NIK-nya kurang nomornya,
              kemudian nomor rekeningnya dia tidak sesuai dengan nama yang diserahkan," ujarnya.

              Ida  menambahkan,  dalam  hal  terjadi  kekurangan  atau  ketidakvalidan  data  seperti  nomor
              rekening dan NIK tersebut, pihaknya mengembalikan data itu kepada BPJS Ketenagakerjaan.

              "BPJS  Ketenagakerjaan  memberitahukan  kepada  pemberi  kerja  untuk  memperbaiki  data
              pekerjanya yang masuk dalam kriteria penerima subsidi gaji/upah," imbuhnya BPJS Kesehatan
              Teken Nota Kesepahaman dengan PT Telkom Diketahui, berdasarkan data Kemnaker per 19
              Oktober 2020, bantuan subsidi gaji/upah tahap I telah tersalurkan kepada 2.485.687 penerima
              (99,43 persen).

              Tahap II 2.981.531 penerima (99,38 persen).

              Tahap III 3.476.120 penerima (99,32 persen).

              Sementara untuk tahap IV telah tersalurkan kepada 2.620.665 penerima (94,09 persen).
              Sedangkan tahap V 602.468 penerima (97,39 persen).


              Sementara itu, bantuan subsidi dengan total Rp 2,4 juta akan disalurkan kepada pekerja dalam
              dua tahap.
                                                           280
   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286