Page 18 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JUNI 2021
P. 18

23.556 DISABILITAS BARU 1.478 TERSERAP KERJA

              Hingga Februari 2021, jumlah penyandang disabilitas di Jawa Barat mencapai 23.556
              orang. Dari jumlah tersebut, hanya 1.478 penyandang disabilitas yang bekerja.

              Demikian diungkapkan Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja seusai
              menandatangani  nota  keepahaman  (MOU)  antara  Pemda  Provinsi  Jabar  dan
              Kementerian  Ketenagakerjaan  tentang  Percepatan  Penyelenggaraan  Unit  Layanan
              Disabilitas  Bidang  Ketenagakerjaan  di  Vue  Palace  Hotel,  Kota  Bandung,  Kamis
              (3/6/2021),

              Menurut  Setiawan,  ketimpangan  tersebut  diakibatkan  kurangnya  fasilitas  yang  dapat
              mendukung kinerja penyandang disabilitas, bukan akibat kurangnya kemampuan atau
              skill.

              "Kalau  yang  kami  pahami,  sebetulnya  teman-teman  disabilitas  juga  banyak  yang
              mempunyai kemampuan. Namun, yang harus dibantu oleh kita semua adalah terkait
              dengan fasilitasnya yang memang bisa mendukung mereka untuk bisa bekerja dengan
              semestinya," ucap Setiawan. Setiawan menuturkan, pihaknya sudah menyerap aspirasi
              dan berdiskusi dengan asosiasi-asosiasi penyandang disabilitas.

              Dalam diskusi tersebut, asosiasi penyandang disabilitas berharap dapat mengisi seluruh
              formasi pekerjaan. Namun, terhambat fasilitas yang dapat mendukung kinerja mereka.

              "Saya  mempunyai  pengalaman  ketika  menindaklanjuti  peraturan  pemerintah  terkait
              dengan 1-2 persen jumlah formasi harus kita alokasikan untuk penyandang disabilitas.
              Kami banyak berdialog dengan asosiasi disabilitas. Salah satunya adalah, sebetulnya,
              mereka  menginginkan  semua  te-man-teman  disabilitas  bisa  mengisi  seluruh  formasi
              (pekerjaan)," katanya.

              Fasilitas

              "Namun, sekali lagi poinnya adalah mereka harus perhatikan fasilitas di tempat kerjanya
              nanti harus seperti apa," ujarnya.

              Oleh karena itu, Setiawan berharap dengan adanya MOU dan unit layanan disabilitas,
              dapat  menjawab  kesulitan  para  penyandang  disabilitas  supaya  terserap  ke  dalam
              peluang kerja yang lebih luas.

              Menurut  dia,  MOU  tersebut  merupakan  tindak  lanjut  dari  Peraturan  Pemerintah  (PP)
              Nomor 60 Tahun 2020 tentang Unit Layanan Disabilitas Bidang Ketenagakerjaan.

              Setiawan menilai penting unit layanan disabilitas. Sebab, fungsi unit layanan tersebut
              meliputi  pendampingan  peserta  didik,  pengembangan  program  kom-pensatorik,
              penyediaan media pembelajaran dan alat bantu, layanan deteksi dini dan intervensi dini,
              serta penyediaan layanan konsultasi.

              "Implementasi  untuk  unit  pelayanan  disabilitas  ini  menjadi  penting,"  kata  Setiawan.
              (Novianti Nurul-liah)###





                                                           17
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23