Page 25 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JUNI 2021
P. 25
"Sepertinya, usai musim pulang kampung (pulkam) dan libur Lebaran ini jadi banyak
yang terpapar." kata @zippiey.
Menurut Andiw64, penerapan protokol kesehatan (prokes) di perkantoran sering terlihat
tidak konsisten. Kadang sangat ketat, kadang pula sangat longgar. Masker tidak
digunakan dengan benar. "Di pintu masuk toilet tidak ada hand sanitizer dan di dalam
ruangan juga jarang didisinfektan," katanya.
Untuk itu. akun @AniinMamf meminta Satgas Covid-19 perkantoran rutin menggelar
razia ke kantor dan perusahan. Bila ditemukan pelanggaran prokes, harus diberi sanksi
tegas berupa penutupan gedung selama 7 hari atau denda.
"Petugas yang sidak juga jangan mau dinego-nego sama building management. Kalau
perlu ditutup, ya tutup saja gedungnya. Jangan mau dinego." tegasnya.
Islah_arbyjuga meminta hal yang sama. Kata dia. Satgas Covid-19 kudu melakukan
penyisiran di semua kantor di wilayah Jakarta. Soalnya, masih banyak perkantoran yang
sama sekali tidak menerapkan Work Front Home (WFH) 50 persen dan lockdown 3 hari
jika ada karyawan yang kena Covid-19.
"Biang keladi penularan melonjak di perkantoran karena pegawainya disuruh masuk 100
persen. Jadi penuh sesak dan itu memudahkan penularan." sambung @m_obe.
Senada juga dilontarkan @Dodot. Kata dia, masih banyak perkantoran yang menerapkan
masuk kerja lebih dari 50 persen. Padahal, kondisi tersebut sangat berisiko karena
mayoritas gedung perkantoran Jakarta dengan AC Central.
"Hampir tidak ada ventilasi untuk akses udara, justru akan meningkatkan penyebaran
pandemi Covid-19," ujar @Dodot.
TjuesAryo mengatakan, saat ini tidak sedikit pasien Covid-19 yang bergejala ringan.
Mereka seperti baik-baik saja, masih bisa bangun, makan, dan naik motor ke
supennarket. "Mudah-mudahan bukan penyebab klaster perkantoran," katanya. tif
24