Page 34 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JUNI 2021
P. 34
depan pabrik produsen sepatu itu. Penyebabnya, mereka belum mendapatkan upah
selama empat bulan terakhir Termasuk tunjangan hari raya (THR) Idul Fitri 1442 H lalu.
"Perusahaan sebenarnya ingin memberikan THR dengan nilai per orang Rp 500 ribu.
Langsung kami tolak karena tidak sesuai aturan Menaker," kata Agus Majidi, koordinator
aksi.
Perusahaan tidak membayar gaji pekerja dengan dalih kondisi keuangan yang tidak
stabil. Menurut Agus, alasan tersebut tidak bisa diterima para pekerja Sebab, selama
2020, produksi perusahaan cenderung terus meningkat. Selain masalah gaji dan THR
yang belum terbayar, pihak perusahaan belum memberikan kepastian tentang masuk
kerja. "Bahkan, ada rencana merestrukturisasi gaji karyawan menjadi Rp 3 juta per bulan
yang sebelumnya sebesar Rp 3,8 juta," ungkapnya.
Tentu para pekerja kompak menolak kebijakan perusahaan tersebut. Sebab, kebijakan
itu bertentangan dengan SK Gubernur Jatim Nomor 188/538/KPTS/013/2020 tentang
UMK Jatim 2021. Yakni, UMK Kabupaten Gresik ditetapkan sebesar Rp 4.297.030.
Edi Harahap, perwakilan dari pihak perusahaan, mengatakan, persoalan yang dituntut
para pekerja akan dirundingkan dengan pimpinan perusahaan. Dia juga meminta seluruh
buruh yang mogok kerja segera bekerja lagi mulai Senin mendatang (7/6). "Semua nanti
kita bicarakan lagi setelah bekerja," ungkapnya di hadapan peserta aksi.
Namun, penjelasan wakil perusahaan tersebut tidak membuat para pekerja legawa.
Rencananya, hari ini (4/6) mereka membawa aspirasi itu kepada bupati Gresik. "Kami
akan sampaikan aspirasi kepada Pemkab Gresik untuk mendapat kepastian," ujar Agus.
(yog/c7/hud)
33