Page 110 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 AGUSTUS 2021
P. 110
Ringkasan
Sebanyak 23 orang dosen dan staf Universitas Mercu Buana (UMB), Jakarta Barat, disebut
dipecat tanpa diberikan pesangon oleh pihak kampus. Terkait isu tersebut, tim komunikasi UMB
Dudi Hartono membenarkan bahwa ada sengketa antara pekerja dengan pihak kampus. Menurut
Dudi, telah diadakan pertemuan bipartit antara Yayasan Menara Bhakti, selaku yayasan yang
menaungi UMB, dengan penasihat hukum dari karyawan yang bersengketa.
23 DOSEN-STAF UNIVERSITAS MERCU BUANA DISEBUT DIPECAT TANPA
PESANGON, INI PENJELASAN PIHAK KAMPUS
Sebanyak 23 orang dosen dan staf Universitas Mercu Buana (UMB), Jakarta Barat, disebut
dipecat tanpa diberikan pesangon oleh pihak kampus.
Terkait isu tersebut, tim komunikasi UMB Dudi Hartono membenarkan bahwa ada sengketa
antara pekerja dengan pihak kampus.
Menurut Dudi, telah diadakan pertemuan bipartit antara Yayasan Menara Bhakti, selaku yayasan
yang menaungi UMB, dengan penasihat hukum dari karyawan yang bersengketa.
"Pada 23 Juni 2021 berlangsung pertemuan bipartit antara Yayasan Menara Bhakti dengan
penasihat hukum beberapa karyawan," tulis Dudi dalam keterangan resmi, Rabu (4/8/2021).
Selanjutnya, sejumlah karyawan, dikatakan Dudi, mengajukan perselisihan ke Dinas
Ketenagakerjaan (Disnaker) DKI Jakarta. Namun, ia menegaskan bahwa hanya ada 15 orang
yang mengajukan perselisihan, bukan 23 orang.
"Pada tanggal 25 Juni 2021, 15 orang karyawan melalui penasihat hukum mendaftarkan adanya
perselisihan hubungan industrial dengan Yayasan Menara Bhakti," jelas Dudi.
Satu bulan setelah pertemuan bipartit, dilangsungkan pula pertemuan klarifikasi antara yayasan
dengan penasihat hukum.
Kata Dudi, hasil dari pertemuan adalah kedua pihak sepakat untuk menghitung hak karyawan
yang belum diperoleh.
"Pada 23 Juli 2021, diadakan pertemuan klarifikasi antara Yayasan Menara Bhakti dengan
penasihat hukum dari 15 orang karyawan yang mendaftarkan perselisihan hubungan industrial,
dengan kesimpulan bahwa para pihak sepakat untuk tidak mempermasalahkan perselisihan akan
tetapi sepakat untuk melakukan perhitungan hak karyawan sesuai ketentuan yang berlaku yang
akan dibicarakan pada pertemuan berikutnya," tutur Dudi.
Boy Yuliandi, salah seorang dosen yang dipecat, mengatakan bahwa memang hanya 15 dari 23
orang staf yang dipecat yang mengajukan kasus ini ke Disnaker.
"Awalnya 15 dosen dan staf yang dipecat. Kemudian saat ini tambah jadi 23 dosen dan staf,"
kata Boy seperti dikutip dari Wartakotalive.com, Selasa (3/8/2021).
Menurut Boy yang mengaku telah bekerja sebagai dosen Fakultas Ilmu Komputer UMB sejak
2006, 15 orang yang dipecat terdiri dari 14 dosen tetap dan satu orang karyawan. Belasan dosen
tersebut bekerja di berbagai fakultas di UMB.
Boy mengaku menerima surat pemecatan sepihak pada 7 Mei 2021. Begitu mendapat surat
pemecatan, Boy dan 14 orang lainnya segera mengajukan surat bipartit terkait pemecatan.
109