Page 161 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 AGUSTUS 2021
P. 161

Untuk diketahui sebagai salah satu negara maju, Jepang memiliki daya tarik tersendiri bagi para
              pekerja di dunia termasuk para PMI untuk bisa bekerja di Jepang.
              Namun,  mayoritas  mereka  kesulitan  untuk  bisa  masuk  kesana  karena  terkendala  sejumlah
              persyaratan kerja yang ketat.

              Jepang sendiri membutuhkan 345 ribu tenaga kerja.

              Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  (disnakertrans)  Jabar,  Rachmat  Taufik  Garsadi
              menuturkan, terkait dengan hal itu, pemerintah telah melakukan skema penyiapan Sumber Daya
              Manusia (SDM) yang handal, melalui program Specified Skilled Worker (SSW) / Tokutai Ginou.

              "Kegiatan  ini  sangat  strategis  dalam  menyikapi  kondisi  ketenagakerjaan  global  saat  ini"  ujar
              Rachmat, Rabu 4 Agustus 2021.

              Dia mengatakan, program ini juga sebagai upaya dalam meningkatkan mutu pelayanan pada
              masyarakat yang ingin bekerja maupun perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja sesuai
              dengan mekanisme antar kerja baik secara lokal maupun internasional.

              "Harapannya, dapat meningkatkan produktivitas bagi para pencari kerja"ucapnya.

              Menurut Rachmat, saat ini banyak perusahaan yang tutup. Begitupun dengan pasar luar negeri
              yang masih banyak yang tutup, hanya beberapa negara yang masih membuka. Namun demikian,
              penyiapan tenaga kerja maupun sistem ketenagakerjaanya harus terus disiapkan.

              "Sehingga nanti apabila, negara - negara ini membuka kembali maka langsung mengirimkan
              tenaga kerja kita,"ujarnya.

              Dia mengatakan, salah satu pasar kerja yang sangat potensial saat ini adalah negara jepang.
              Dulu, jepang sangat tertutup untuk menerima tenaga kerja, namun setelah ada perjanjian MoC
              dengan Indonesia, maka peluang terbuka lebar.

              "Tinggal sekarang bagaimana kita bisa mengisi peluang kerja di jepang yang sudan terbuka dan
              sangat potensial tersebut? Solusinya dengan program SSW ini."katanya.


              Melalui program SSW menjadi salah satu solusi bagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan
              pekerjaan, dan menjembatani apa yang dibutuhkan oleh dunia kerja.

              Harus diakui, saat ini banyak sekali masyarakat Indonesia yang bekerja di luar negeri. Namun
              mayoritas mereka bekerja diwilayah domestic worker, bekerja di rumah atau menjadi asisten
              rumah tangga. Hal ini, jelasnya, karena keterbatasan kemampuan dan jejaring yang ada.

              "Melalui program SSW ini kita berharap akan ada pekerja yang punya kemampuan lebih khusus,
              baik untuk tingkat SMK, D3, maupun S1 sehingga bisa menggakses pekerjaan yang lebih baik
              dan memiliki penghasilan lebih tinggi,"ucapnya.
              Sementara itu dalam kesempatan yang sama, advisor ISO Jepang, Yadi Suryadi mengatakan,
              dari 14 sektor pekerjaan yang ada di Jepang lima diantaranya menjadi prioritas yakni Perawat
              lansia, pertanian, peternakan, pengolahan makanan, dan service.

              " Jepang membutuhkan 345 ribu orang selama lima tahun kedepan dan ini menjadi peluang"
              ujarnya.

              Karena sudah ada penandatangan MoC antara Indonesia dan Jepang, lanjut dia, maka Indonesia
              berkomitmen untuk mengambil peluang tersebut. Untuk mengisinya dengan menyiapkan SDM
              berkualiatas untuk memenuhu persyaratan Standar budaya dan bahasa yang sudah ditetapkan
              oleh Jepang.

                                                           160
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166