Page 159 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 AGUSTUS 2021
P. 159

IDA FAUZIYAH BEBERKAN TIGA PERBEDAAN BSU 2021 DAN TAHUN LALU

              JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan terdapat beberapa perbedaan
              antara skema bantuan subsidi gaji/upah (BSU) 2021 dan 2020 bagi pekerja.

              "Setidaknya terdapat tiga perbedaan skema dengan BSU tahun lalu," ujar Menaker Ida di Jakarta,
              Rabu (4/8).

              Pertama, kata Ida, pada aspek kriteria calon penerima BSU, khususnya pada batasan gaji/upah,
              wilayah, serta sektor pekerjaan yang terdampak.
              Menurut  Ida,  pada  BSU  tahun  ini,  pekerja/buruh  yang  berhak  mendapatkan  bantuan  harus
              mempunyai gaji/upah paling banyak sebesar Rp 3,5 juta. Dengan ketentuan, pekerja/buruh yang
              bekerja di wilayah dengan UMP atau UMK lebih besar dari Rp 3,5 juta.

              Maka, persyaratan gaji/upah tersebut menjadi paling banyak sebesar UMP atau UMK dibulatkan
              ke atas hingga ratus ribuan penuh.

              Dia mencontohkan Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 4.416.185 dibulatkan menjadi
              Rp 4,5 juta. Begitu juga dengan Upah Minimi Kabupaten Karawang sebesar Rp 4.798.312,00
              dibulatkan menjadi Rp 4,8 juta.

              "Adapun  pada  aspek  batasan  wilayah,  pekerja/buruh  yang  berhak  mendapatkan  BSU,  yaitu
              pekerja  yang  bekerja  di  wilayah  PPKM  Level  3  dan  Level  4  yang  ditetapkan  pemerintah
              sebagaimana dalam Lampiran I Permenaker 16/2021," ucapnya.

              Dia menambahkan untuk BSU tahun ini diutamakan bagi pekerja/buruh yang bekerja pada sektor
              industri barang konsumsi, transportasi, aneka industri, properti, dan real estate, perdagangan
              dan jasa, kecuali jasa pendidikan dan kesehatan.

              "Sedangkan tahun lalu, batasan gaji/upah penerima BSU maksimal sebesar Rp 5 juta dan tidak
              ada pembatasan wilayah maupun sektor," ucapnya.
              Kedua, besaran dana yang akan diterima oleh pekerja/buruh pada BSU 2021 sebesar Rp 500
              ribu per bulan untuk dua bulan dan akan disalurkan sekaligus sebesar Rp 1 juta.

              Adapun nominal BSU tahun lalu Rp 600 ribu per bulan selama 4 bulan, sehingga jumlah BSU
              yang didapatkan sebesar Rp 2,4 juta.

              Ketiga, dari sisi skema penyaluran, khususnya pada rekening penerima BSU yang seluruhnya
              akan disalurkan melalui empat Bank HIMBARA, yakni BRI, BNI, BTN, dan Mandiri. Pada tahun
              lalu penyaluran dana BSU menggunakan rekening pribadi penerima BSU.

              "Diharapkan  penyaluran  tahun  ini  berjalan  lancar,  tetap  sasaran,  dan  dapat  membantu
              pekerja/buruh  yang  berkurang  pendapatannya,  serta  mampu  mendorong  pertumbuhan
              ekonomi," ujar Ida Fauziyah.

              (jpnn).













                                                           158
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164