Page 164 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 AGUSTUS 2021
P. 164

KADIN INGATKAN PENGENDALIAN PANDEMI KUNCI CEGAH PHK MASSAL

              Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani
              menyebut  pengendalian  pandemi  covid-19  merupakan  kunci  utama  untuk  bisa  mencegah
              pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di dunia usaha dan industri.

              Menurut dia, dalam kondisi pandemi seperti saat ini, tidak ada solusi cepat mencegah PHK karena
              kebutuhan mempertahankan usaha harus dipenuhi dulu agar PHK massal bisa dihentikan.

              "Untuk itu, kebijakan yang kami rasa paling penting pada saat ini adalah pengendalian pandemi
              secepat-cepatnya agar PPKM bisa segera direlaksasi dan terjadi normalisasi kegiatan ekonomi,"
              ujar Shinta dikutip dari Antara, Rabu (4/8).

              Selain itu, kebijakan lain yang perlu dilakukan yakni menggelontorkan stimulus counter cyclical
              (kebijakan sebaliknya) hingga kinerja ekonomi nasional setidaknya 90 persen kembali ke level
              kinerja pra-pandemi.

              "Apa  bentuk  stimulus  sebaliknya?  Bisa  macam-macam  tergantung  sektor  usaha  terkait,"
              imbuhnya.

              Shinta  menuturkan  secara  umum  yang  diperlukan  pelaku  usaha  saat  PPKM  untuk  bisa
              mempertahankan tenaga kerja adalah kelancaran arus kas (cashflow), penurunan beban-beban
              operasional seperti beban pajak, beban bunga pinjaman, biaya energi, serta suntikan modal
              kerja.  Dengan  demikian,  idealnya  harus  ada  stimulus-stimulus  yang  menciptakan  tiga  hal
              tersebut.

              Untuk  cashflow,  menurut  Shinta  menjelaskan  yang  dibutuhkan  adalah  normalisasi  kegiatan
              ekonomi masyarakat secara umum.

              "Jadi  kebijakan  vaksinasi  dan  penegakan  disiplin  protokol  kesehatan  harus  ditingkatkan  dan
              menghasilkan  output  pengendalian  pandemi  yang  kondusif  secara  stabil  dan  permanen,"
              katanya.

              Selain itu, yang perlu didukung dengan stimulus-stimulus pendongkrak konsumsi masyarakat,
              khususnya kelas menengah atas, seperti kebijakan diskon PPnBM atau kebijakan potongan PPN
              sementara.

              Selanjutnya,  untuk  penurunan  beban-beban  usaha  bisa  dilakukan  dengan  stimulus-stimulus
              fiskal dan non-fiskal baik yang sudah dilakukan sejak tahun lalu seperti insentif PPh orang dan
              badan, insentif untuk kawasan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) dan lainnya.

              Sementara itu, untuk permodalan, stimulus kredit harus diperluas dan ditingkatkan distribusinya
              di sektor riil, khususnya karena saat ini suplai likuiditas/kredit dari perbankan turun meskipun
              pelaku usahanya sangat membutuhkan modal kerja.

              "Karena  itu,  stimulus-stimulus  finansial/quantitative  easing  melalui  POJK  11/2020  harus
              ditingkatkan  efektifitas  dan  realisasinya  sehingga  pelaku  usaha  punya  cukup  modal  untuk
              mempertahankan usaha dan lapangan kerja," pungkas Shinta.

              Peraturan  Otoritas  Jasa  Keuangan  Nomor  11  Tahun  2020  tentang  Stimulus  Perekonomian
              Nasional Sebagai Kebijakan Counter cyclical Dampak Penyebaran Covid-19. POJK 11 Tahun 2020
              ini dikeluarkan OJK untuk meredam dampak perlambatan ekonomi akibat Covid-19 di sektor
              perbankan.





                                                           163
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169