Page 198 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 AGUSTUS 2021
P. 198
diserukan agar sesama rakyat bisa saling membantu. Aksi itu juga ditujukan agar pemerintah
bisa benar-benar menyelesaikan pemasalahan akibat Covid-19 yang selama ini justru
menyengsarakan rakyat.
KIBARKAN BENDERA PUTIH SAAT 17 AGUSTUS, BURUH KBPI: JANGAN CUMA
DENGARKAN PIDATO PRESIDEN
Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) sedang melakukan sosialisasi terhadap para
anggotanya yang tersebar di seluruh Tanah Air untuk melakukan aksi Pengibaran Bendera Putih
sebagai bagian kritik terhadap pemerintah dalam penanganan Covid-19. Aksi tersebut
merupakan simbol duka rakyat yang benar-benar terkena imbas pandemi Covid-19 serta
kebijakan pemerintah yang dinilai sangat menyengsarakan.
Wakil Ketua KPBI, Jumisih mengatakan, seruan itu ditujukan kepada para anggota KBPI. Aksi
Pengibaran Bendera Putih diserukan agar sesama rakyat bisa saling membantu. Aksi itu juga
ditujukan agar pemerintah bisa benar-benar menyelesaikan pemasalahan akibat Covid-19 yang
selama ini justru menyengsarakan rakyat.
"Jadi seruan mengibarkan bendera putih itu untuk anggota KPBI di mana pun teman-teman
berada. Supaya apa, karena ini kan duka kita terhadap covid, supaya menyerukan rakyat bantu
rakyat," kata Jumisih kepada Suara.com, Rabu (4/8/2021) hari ini.
"Supaya pemerintah punya keberanian, jadi harus banyak sisi untuk menyelesaikan problem
covid di negara kita. Ini sedang dalam sosialisasi," sambungnya.
Tak hanya itu, momen Hari Kemerdekaan 17 Agustus juga akan dimanfaatkan sebagai ruang
untuk memaknai kata merdeka di tengah pandemi tak berkesudahan ini. Nantinya, selama satu
bulan terhitung sejak awal Agustus, KBPI akan terus melakukan sosialisasi aksi Pengibaran
Bendera Putih.
"Itu juga nanti menjadi salah satu bagian dari kegiatan yang kami lakukan dalam rangka
mengibarkan bendera putih itu. Jadi selama sebulan ini akan ada seruan-seruan, kemudian
video-video mereka berpidato atau menyalurkan aspirasinya. Jadi jangan hanya mendengarkan
pidato presiden, dengarkan juga rakyat, buruh, dan perempuan berpidato terkait situasi hari ini,"
jelasnya.
Jumisih menjelaskan, pengibaran bendera putih adalah bentuk respons dalam melihat situasi
hari ini. Pemerintah, dalam hal ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta jajarannya kurang
tanggap dalam merespons situasi pandemi.
"Kami punya tuntutan kepada publik, kepada presiden, supaya masyarakat mendapat perhatian
khusus. Jadi perhatian dan anggaran pemerintah jangan ke ekonomi dan infrastruktur saja,"
papar Jumisih.
Jumisih yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Federasi Serikat Buruh Persatuan Indonesia
(FSBPI) mengatakan, yang dibutuhkan rakyat saat ini adalah jaminan kesehatan. Dia menilai,
seharusnya pemerintah bisa memastikan masalah vaksinasi, imunitas masyarakat yang kuat,
hingga asupan gizi yang baik.
"Kalau dalam statment kami, ya potong anggaran dan dialihkan dulu agar masyarakat tidak
punya kesulitan terhadap sembako, pengobatan, vaksinasi, dan lain-lain. Poinnya arahkan dulu
ke kesehatan masyarakat, itu yang utama," imbuh dia.
197