Page 251 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 AGUSTUS 2021
P. 251
BLT BPJS KETENAGAKERJAAN TAHAP 1 CAIR PEKAN INI BAGI 1 JUTA PEKERJA
Kemenaker sebut BLT BPJS Ketenagakerjaan tahap 1 untuk 1 juta pekerja akan dicairkan pekan
ini sebesar Rp1 juta.
Bantuan Langsung Tunai (BLT) BPJS Ketenagakerjaan alias bantuan subsidi upah tahap I yang
ditujukan untuk 1 juta pekerja akan dicairkan pada pekan ini. Sekjen Kementerian
Ketenagakerjaan Anwar Sanusi sebut usai BP Jamsostek memberikan data calon penerima pada
30 Juli 2021, Kemnaker segera mencairkannya.
"Kami usahakan segera, mudah-mudahan pekan ini," kata dia kepada reporter Tirto, Rabu
(4/8/2021).
BLT BPJS Ketenagakerjaan pada tahun ini akan diberikan kepada 8,8 juta pekerja dengan upah
di bawah Rp3,5 juta. Namun, pekerja yang upahnya lebih dari Rp3,5 juta masih bisa
mendapatkan subsidi upah dengan catatan wilayah pabrik atau kantornya berada di daerah yang
menerapkan PPKM Level 3 dan 4.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan terdapat beberapa perbedaan antara skema
bantuan subsidi gaji/upah (BSU) tahun 2021 dan 2020 bagi pekerja. "Setidaknya terdapat tiga
perbedaan skema dengan BSU tahun lalu," ujar Ida. Pertama, pada aspek kriteria calon penerima
BSU, khususnya pada batasan gaji, wilayah, serta sektor pekerjaan yang terdampak.
Menurut Menaker Ida, pada BSU tahun ini, pekerja yang berhak mendapatkan bantuan harus
mempunyai gaji paling banyak sebesar Rp3,5 juta. Dengan ketentuan, pekerja yang bekerja di
wilayah dengan UMP atau UMK lebih besar dari Rp3,5 juta, maka persyaratan gaji tersebut
menjadi paling banyak sebesar UMP atau UMK dibulatkan ke atas hingga ratus ribuan penuh.
Ia mencontohkan, Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp4.416.185 dibulatkan menjadi
Rp4.500.000. Begitu juga dengan Upah Minimi Kabupaten Karawang sebesar Rp4.798.312,00
dibulatkan menjadi Rp4.800.000.
"Adapun pada aspek batasan wilayah, pekerja/buruh yang berhak mendapatkan BSU, yaitu
pekerja yang bekerja di wilayah PPKM Level 3 dan Level 4 yang ditetapkan pemerintah
sebagaimana dalam Lampiran I Permenaker 16/2021," kata dia.
Ia menambahkan, untuk BSU tahun ini diutamakan bagi pekerja yang bekerja pada sektor
industri barang konsumsi, transportasi, aneka industri, properti, dan real estate, perdagangan
dan jasa, kecuali jasa pendidikan dan kesehatan. "Sedangkan tahun lalu, batasan gaji penerima
BSU maksimal sebesar Rp5 juta dan tidak ada pembatasan wilayah maupun sektor," kata dia.
Kedua, besaran dana yang akan diterima oleh pekerja pada BSU tahun 2021 ini sebesar Rp500
ribu per bulan untuk dua bulan dan akan disalurkan sekaligus sebesar Rp1 juta.
Nominal tersebut berbeda dengan tahun lalu, di mana dana yang disalurkan untuk penerima BSU
sebesar Rp600 ribu per bulan selama 4 bulan, sehingga jumlah BSU yang didapatkan sebesar
Rp2,4 juta. Ketiga, dari sisi skema penyaluran, khususnya pada rekening penerima BSU yang
seluruhnya akan disalurkan melalui empat Bank HIMBARA, yakni BRI, BNI, BTN, dan Mandiri.
Pada tahun lalu penyaluran dana BSU menggunakan rekening pribadi penerima BSU.
Ia berharap, penyaluran tahun ini berjalan lancar, tetap sasaran, dan dapat membantu
pekerja/buruh yang berkurang pendapatannya, serta mampu mendorong pertumbuhan
ekonomi.
250