Page 280 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 AGUSTUS 2021
P. 280

Manajemen mengungkapkan mempekerjakan 5.475 karyawan hingga Juni 2020 lalu. Jumlahnya
              berkurang dari posisi Desember 2019 yang mencapai 5.896 orang. Sementara, sebanyak 2.100
              karyawan mengalami pemotongan gaji dan penyesuaian jam kerja.

              Namun, jika dilihat kinerja keuangan Ramayana Lestari Sentosa mulai membaik pada semester
              I 2021. Tercatat, pendapatan perusahaan naik dari Rp1,47 triliun menjadi Rp1,71 triliun per Juni
              2021.

              Dengan demikian, laba bersih perusahaan naik dari Rp5,36 miliar menjadi Rp137,82 miliar. Hal
              ini seiring dengan penurunan beban umum dan administrasi dari Rp665 miliar menjadi Rp647
              miliar.
              Selain Ramayana Lestari Sentosa, ritel Giant juga melakukan PHK kepada karyawannya. Lini
              usaha dari PT Hero Supermarket Tbk itu menutup seluruh gerai Giant mulai Juli 2021 lalu.

              Akibatnya, banyak karyawan Giant yang terkena PHK. Manajemen tak menyatakan secara rinci
              berapa jumlah karyawan yang terkena PHK karena penutupan supermarket itu.

              Hal  yang  pasti,  Head  of  Corporate  and  Consumer  Affairs  Hero  Supermarket  Diky  Risbianto
              mengatakan  perusahaan  akan  membayar  pesangon  kepada  seluruh  karyawan  Giant  sesuai
              dengan aturan perusahaan.

              "Pemberian pesangon dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan dan kami
              telah mengkomunikasikan hal ini dengan jelas kepada setiap karyawan yang terdampak," ucap
              Diky.

              Selain  itu,  Diky  menyebut  manajemen  akan  memberikan  kompensasi  di  atas  jumlah  yang
              direkomendasikan di Undang-Undang (UU) Cipta Kerja. Lalu, manajemen juga memberikan surat
              referensi untuk membantu masa transisi karyawan yang terkena PHK.
              "Anggota karyawan yang terdampak dapat melamar pekerjaan di lini bisnis kami yang lain. Kami
              berharap dapat menyediakan peluang baru seiring dengan pengembangan bisnis kami lainnya,
              yaitu Guardian, IKEA, dan Hero Supermarket," jelas Diky.

              Lalu,  perusahaan  energi  Shell  juga  melakukan  PHK  besar-besaran  di  tengah  jatuhnya  harga
              minyak mentah dunia pada September 2020 lalu.

              Shell mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan akan memangkas antara 7.000
              hingga 9.000 posisi pada akhir 2022. Lalu, 1.500 staf diklaim sudah setuju untuk meninggalkan
              perusahaan secara sukarela pada tahun ini.

              Pemangkasan ini berjumlah sekitar 10 persen dari total tenaga kerja global Shell yang terdiri dari
              80 ribu staf di lebih dari 70 negara.

              Shell berencana menghemat antara US$2 miliar hingga US$2,5 miliar dengan keputusan PHK ini.
              Penghematan  tersebut  akan  berkontribusi  pada  efisiensi  senilai  US$3-US$4  miliar  dan
              berlangsung hingga 2021 mendatang.

              Selanjutnya, Linkedin juga melakukan PHK kepada 960 karyawan atau 6 persen dari total tenaga
              kerjanya di global pada Juli 2020 lalu. Hal ini sebagai langkah efisiensi perusahaan di tengah
              pandemi.
              CEO  LinkedIn  Ryan  Roslansky  dalam  catatan  kepada  stafnya  mengatakan  bahwa  situs  web
              jejaring profesional pimpinannya tak kebal dari pandemi corona dan ikut merasakan efeknya.

              "Perusahaan terus tertekan seiring dengan anjloknya permintaan pekerja. Permintaan tak lagi
              sama seperti sebelumnya," ujarnya, dikutip dari CNN.
                                                           279
   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285