Page 102 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 OKTOBER 2020
P. 102
Ringkasan
Presiden Joko Widodo sudah menegaskan bahwa UU Cipta Kerja (Ciptaker) sangat dibutuhkan
untuk menciptakan lapangan pekerja-an yang lebih luas. Sebab, pascapandemi angka
kemiskinan berpotensi akan bertambah.
Bahkan, setiap tahunnya, terdapat 2,9 juta penduduk usia kerja baru yang akan masuk ke pasar
tenaga kerja, sehingga dibutuhkan pertumbuhan rantai ekonomi supaya penyerapan tenaga
kerja semakin besar.
Banyak juga yang mengatakan UU Ciptaker mempermudah usaha besar. Namun faktanya. 99%
pelaku usaha di Indonesia UMKM dengan penyerapan tenaga kerja sampai 97%.
UU CIPTA KERJA SOLUSI BAGI MASALAH PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN
Presiden Joko Widodo sudah menegaskan bahwa UU Cipta Kerja (Ciptaker) sangat dibutuhkan
untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas. Sebab, pascapandemi angka kemiskinan
berpotensi akan bertambah.
Bahkan, setiap tahunnya, terdapat 2,9 juta penduduk usia kerja baru yang akan masuk ke pasar
tenaga kerja, sehingga dibutuhkan pertumbuhan rantai ekonomi supaya penyerapan tenaga
kerja semakin besar.
Banyak juga yang mengatakan UU Ciptaker mempermudah usaha besar. Namun faktanya. 99%
pelaku usaha di Indonesia UMKM dengan penyerapan tenaga kerja sampai 97%.
"Dengan diberikan berbagai kemudahan dari hulu hingga hilir untuk UMKM dan koperasi, maka
saya optimistis untuk UMKM dalam penyerapan tenaga kerja akan semakin besar." kata Menteri
Koperasi danUKM Teten Masduki. dalam Keterangannya di Jakarta, Selasa (13/10).
Teten menekankan bahwa dengan UU tersebut. UMKM bisa tumbuh dan berkembang. "Yang
jelas. UU Ciptaker akan mampu menjawab masalah-masalah utama yang selama ini dihadapi
UMKM." tegas Teten.
Misalnya, akses kepada pembiayaan dipermudah, karena selama ini akses UMKM epada
perbankan masih 11%. "Karena itu, dalam UU Ciptaker UMKM dipermudah untuk mengakses
perbankan. Balikan, kegiatan usaha itu bisa dijadikan agunan untuk memperoleh pembiayaan,"
kata Teten.
Terkait dengan perizinan, juga ada sisi kemudahan dimana untuk koperasi yang awalnya
disyaratkan 20 orang untuk pembentukannya kini bisa hanya dengan sembilan orang saja. Selain
itu untuk PT tidak harus ada penyertaan modal. "Saya
kira dapat mendorong untuk transformasi dari yang informal menjadi formal yang unbank-able
menjadi bankable. itu salah satu contohnya" kata Teten.
Selama ini, kata Teten. UMKM baru 11% yang terhubung kepada bank dan angka ini tergolong
sangat rendah karena UMKM unbankable. Melalui UU Ciptaker diberikan kemudahan dalam
mendirikan PT dan koperasi dan dipermudah perizinannya, sehingga mampu mendorong akses
kepada pembiayaan semakin besar.
Di sisi lain, sebagian besar UMKM tidak mempunyai asset sehingga banyak dari mereka kesulitan
untuk mengakses pembiayaan bank karena agunan yang dipersyaratkan berupa aset. "Jadi
sekarang, kegiatan usalia bekerja sama dengan off-taker dan dibuat perjanjian dalam jangka
panjang untuk bisa menyerap produk UMKM dan itu bisa dijadikan agunan untuk
101