Page 278 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 OKTOBER 2020
P. 278
Namun dirinya sedikit mengingatkan, jika masih belum ada tuntutan kelompok buruh yang belum
diakomodir, itu karena berhubungan dengan politik negara dan hal lainnya yang semuanya saling
berkaitan satu sama lain.
"Kita tidak bisa 100 persen (mendapatkan apa yang diinginkan). Namanya politik negara, ita
harus mengerti. Kita harus mengerti kadang-kadang ada kebutuhan ini dan itu. Ada keperluan,
dan kita (Indonesia) butuh investasi dari mana-mana," ucap Ketua Umum DPP Partai Gerindra
tersebut melalui dalam wawancara yang dirilis DPP Partai Gerindra di Jakarta, Senin
(12/10/2020).
Setelah mempelajari, UU Ciptaker adalah menyederhanakan klaster-klaster yang berhubungan
erat dengan UMKM, tenaga kerja, dan investasi, dengan tujuan pertumbuhan ekonomi demi
kesejahteraan rakyat.
"Tanpa pertumbuhan, tidak mungkin ada perbaikan kehidupan ekonomi, dan dengan demikian,
kehidupan buruh akan tambah parah. Jadi memang kita paham, saya paham kesulitan buruh,"
ujar Prabowo.
Prabowo merincikan, dalam UU Cipta Kerja terdapat 11 klaster, yaitu ketenagakerjaan,
penyederhanaan perizinan tanah, persyaratan investasi, kemudahan dan perlindungan UMKM,
pengenaan sanksi, administrasi pemerintahan, kemudahan proyek pemerintah, dukungan riset
dan inovasi, hingga kawasan ekonomi khusus.
Ke-11 klaster tersebut, kata Prabowo, disederhanakan agar mengangkat pertumbuhan ekonomi.
Sebelumnya, Prabowo Subianto meminta masyarakat Indonesia bersabar dan melihat hasil
penerapan Undang Undang Cipta Kerja terlebih dahulu.
Menurutnya, jika memang pelaksanaan maupun penerapan UU Ciptaker ini tidak bagus, barulah
kemudian masyarakat dapat melakukan uji materi atau judicial review ke Mahkamah Konstitusi
(MK).
"Coba sabar, kita coba dulu. Kalau undang-undang ini tidak bagus, pelaksanaannya tidak baik,
bawa judicial review ke MK," kata Prabowo dalam wawancara yang dirilis DPP Partai Gerindra di
Jakarta, Senin (12/10/2020).
Prabowo mengutarakan, sejarah sudah membuktikan hal-hal seperti ini. Dan sudah berkali-kali
terjadi hal yang sama mengenai lahirnya undang-undang baru.
"Sudah berkali-kali terjadi dalam sejarah. Jadi mari berpikir tenang, dengan sehat, dengan
kekeluargaan," ucapnya menambahkan.
277