Page 289 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 OKTOBER 2020
P. 289
Judul TajukRepublika: UU Cipta Kerja, Investasi untuk Siapa?
Nama Media republika.co.id
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://republika.co.id/berita/qi4l9y282/tajuk-emrepublikaem-uu-cipta-
kerja-investasi-untuk-siapa
Jurnalis Karta Raharja Ucu
Tanggal 2020-10-13 12:44:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
UU Cipta Kerja masih terus menjadi polemik. Kemarin ribuan karyawan, buruh, elemen kampus,
dan kelompok lingkungan menggelar aksi unjuk rasa di berbagai daerah. Alhamdulillah, aksi
unjuk rasa kemarin berlangsung lebih adem. Tanpa ada perusakan dan kerusuhan seperti yang
terjadi sebelumnya di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia.
Melihat berbagai aksi unjuk rasa yang terus terjadi, pantas rasanya kita melihat lagi,
mempertanyakan lagi, mengkritisi lagi: Untuk siapa sebenarnya UU Cipta Kerja ini disusun?
Sebab, kalau benar untuk pekerja, mengapa justru pekerja yang paling banyak protes sepanjang
proses penyusunan UU ini sampai pada pengesahannya. Mengapa pekerja justru merasa tidak
diakomodasi suaranya? Atau benarkah UU ini memang untuk mengakomodasi kelompok bisnis?
Rasanya, iya. Kalau kita perhatikan betul pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh Menko
Pereko nomian Airlangga Hartarto, Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Luhut B Panjaitan,
serta sejumlah menteri ekonomi lainnya, termasuk Menkeu Sri Mulyani dan Menteri Tenaga Kerja
Ida Fauziah.
TAJUKREPUBLIKA: UU CIPTA KERJA, INVESTASI UNTUK SIAPA?
UU Cipta Kerja masih terus menjadi polemik. Kemarin ribuan karyawan, buruh, elemen kampus,
dan kelompok lingkungan menggelar aksi unjuk rasa di berbagai daerah. Alhamdulillah, aksi
unjuk rasa kemarin berlangsung lebih adem. Tanpa ada perusakan dan kerusuhan seperti yang
terjadi sebelumnya di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia.
Melihat berbagai aksi unjuk rasa yang terus terjadi, pantas rasanya kita melihat lagi,
mempertanyakan lagi, mengkritisi lagi: Untuk siapa sebenarnya UU Cipta Kerja ini disusun?
Sebab, kalau benar untuk pekerja, mengapa justru pekerja yang paling banyak protes sepanjang
proses penyusunan UU ini sampai pada pengesahannya. Mengapa pekerja justru merasa tidak
diakomodasi suaranya? Atau benarkah UU ini memang untuk mengakomodasi kelompok bisnis?
Rasanya, iya. Kalau kita perhatikan betul pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh Menko
Pereko nomian Airlangga Hartarto, Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Luhut B Panjaitan,
serta sejumlah menteri ekonomi lainnya, termasuk Menkeu Sri Mulyani dan Menteri Tenaga Kerja
Ida Fauziah.
288