Page 294 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 OKTOBER 2020
P. 294
"Kami juga mendesak Presiden RI untuk menerbitkan Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang) tentang pembatalan UU Omnibus Law Cipta Kerja," ujarnya seperti dikutip dari
Antara, Selasa (13/10).
Selain itu, para buruh juga mendesak anggota DPRD Kalbar untuk menandatangani surat
pernyataan menolak RUU Omnibus Law disahkannya menjadi UU Cipta Kerja.
"Kami juga mendukung Serikat Pekerja atau Serikat Buruh, pimpinan kami di tingkat pusat untuk
melakukan judicial review terhadap UU Cipta Kerja terhadap UUD 1945 di Mahkamah Konstitusi,"
ujar Suherman.
Dalam kesempatan itu, Suherman juga meminta dan terus mengimbau kepada para peserta
demo untuk tetap tertib dalam menyampaikan aspirasinya, dan jangan mudah terprovokasi
sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Hingga berita ini ditulis, perwakilan Serikat Buruh Kalbar sedang berdialog dengan para anggota
DPRD Kalbar, guna menyampaikan aspirasinya yakni menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Dari pantauan di lapangan, ratusan personel polisi dari Polda Kalbar berjaga-jaga di kawasan
Gedung DPRD Kalbar, dan termasuk didukung oleh berbagai kendaraan taktis, seperti water
canon dan lainnya.
Sebagai informasi, demo penolakan omnibus law Ciptaker berlangsung di sejumlah daerah di
Indonesia sejak undang-undang itu disahkan dalam rapat paripurna DPR pada Senin sore (5/10).
Pada 5-7 Oktober 2020, Polri berhasil menyekat massa aksi sehingga tidak melakukan unjuk rasa
yang digawangi sebagian besar oleh massa buruh dan mahasiswa di kawasan ibu kota RI
tersebut.
Namun, pada Kamis (8/10), massa tak terbendung dan berupaya mendekati Istana
Kepresidenan--setidaknya lewat dua arah yakni dari kawasan Simpang Harmoni dan Thamrin.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sendiri saat hari itu tak berada di Jakarta karena sedang
melakukan kunjungan kerja meninjau food estate di Kalimantan Tengah. Sementara itu, DPR
sendiri tengah masa reses hingga 8 November mendatang.
Aksi menolak omnibus law UU Ciptaker sendiri terus berlangsung saban harinya di sejumlah
daerah di Indonesia, termasuk massa buruh yang kembali mencoba mendekati Istana
Kepresidenan kemarin. Namun, mereka hanya diberi ruang menyampaikan pendapat sampai titik
Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat saja.
Hari ini pun ada lagi aksi massa tolak omnibus law di Jakarta yang dilakukan alians PA 212 dkk.
Namun, langkah mereka sejauh ini dihentikan hanya boleh berunjuk rasa di titik Patung Kuda
juga.
(Antara/kid).
293