Page 17 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 MARET 2021
P. 17

Judul               2026, BP Jamsostek Targetkan Dana Kelolaan Rp 800 Triliun
                Nama Media          Investor Daily
                Newstrend           Program BPJamsostek
                Halaman/URL         Pg23
                Jurnalis            Prisma Ardianto
                Tanggal             2021-03-17 05:04:00
                Ukuran              249x223mmk
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 95.865.000

                News Value          Rp 479.325.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif




              Narasumber
              positive - Anggoro Eko Cahyo (Direktur Utama BPJAMSOSTEK) Fokus juga dilakukan terkait tata
              kelola. Dengan jumlah akumulasi (dana kelolaan) sekitar Rp 486 triliun pada 2020, semoga dalam
              lima  tahun  ke  depan  (2026)  bisa  sampai  Rp  800  triliun.  Tata  kelola  yang  baik  jadi  penting,
              investasi juga harus kami jaga betul agar yield-nya optimal

              negative - Anggoro Eko Cahyo (Direktur Utama BPJAMSOSTEK) Kalau dilihat pada 2019 itu ada
              539 ribu peserta, tahun 2020 turun atau berkurang menjadi 389 ribu. Ini kalau kami coba lihat
              penyebabnya adalah mereka selesai masa kerja dan tidak diperpanjang lagi, artinya tidak bisa
              berangkat lagi karena Covid-19. Jadi sekarang kurang lebih separuh yang terdaftar itu peserta
              aktif

              neutral - Anggoro Eko Cahyo (Direktur Utama BPJAMSOSTEK) Kalau dari daerah asal dari peserta
              terdaftar, lima besarnya adalah Indramayu, Lombok, Lampung, Cirebon, dan Cilacap. Kalau dari
              dari BP2MI, total pekerja migran yang berangkat itu terbesar ada Jatim, Jateng, Jabar, NTB, dan
              Lampung. Kalau kami lihat ini potensi besar karena dari Jateng ini belum menjadi top 5 dari
              peserta BPJS Ketenagakerjaan

              positive - Anggoro Eko Cahyo (Direktur Utama BPJAMSOSTEK) Memang betul penetrasi masih
              rendah dan edukasi masih kurang, belum semua pekerja migran Indonesia peserta Jamsostek
              tahu  memiliki  manfaat  apa  saja,  itu  yang  perlu  kami  perbaiki.  Jadi  perbanyak  penambahan
              peserta, dan edukasi bagi peserta existing terkait manfaat yang bisa mereka terima

              negative - Nur Nadlifah (Anggota Baleg Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)) Dari jumlah
              pekerja  migran  Indonesia  dengan  jumlah  kepesertaan  yang  ada  itu  masih  sangat  jauh,  ini
              menjadi  tantangan  BPJS  Ketenagakerjaan  untuk  meningkatkan  ketenagakerjaan.  Tapi  harus
              dibarengi dengan keluarnya klaim yang mudah. Saya curiga, jangan-jangan BP2MI itu masih
              menggunakan asuransi sendiri (bukan BP Jamsostek), karena klaimnya lebih mudah. Misalnya
              ketika berkas belum ada, dia sudah bisa mengeluarkan uang santunan. Inikan menjadi tidak
              sehat, mereka menjadi tidak percaya, padahal ini amanat UU







                                                           16
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22