Page 183 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 MARET 2021
P. 183

Jumlah peserta aktif itu hanya mencakup sekitar 48,7 persen dari total PMI yang terdaftar di
              BPJS Ketenagakerjaan dalam kurun 2017-2021, yakni 750.498 orang. Anggoro pun menyebut
              bahwa terjadi penurunan jumlah peserta aktif PMI dalam dua tahun terakhir sehingga kini tersisa
              sekitar separuh dari total peserta terdaftar.

              "Salah satu penyebab turunnya jumlah peserta aktif PMI itu sudah selesai masa kerjanya dan
              tidak perpanjang, lalu tidak bisa berangkat lagi [ke luar negeri] karena Covid-19," ujar Anggoro
              dalam rapat bersama Komisi IX DPR, Selasa (16/3/2021).

              Pada 2019, jumlah peserta PMI aktif yang tercatat oleh BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 539.299
              orang, lalu menurun pada 2020 menjadi 389.760 orang, dan terus berlanjut hingga Februari
              2021. Padahal, catatan 2019 itu meningkat pesat dibandingkan dengan 2017 sebanyak 120.093
              orang dan 2018 sebanyak 361.351 orang.

              Anggoro yang dilantik menjadi Dirut BPJS Ketenagakerjaan pada Senin (22/2/2021) menjelaskan
              bahwa  pandemi  Covid-19  sangat  memengaruhi  PMI,  baik  dari  sisi  kepesertaan  maupun
              penerimaan iuran. Hal itu pun perlu diantisipasi oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk
              Kementerian Ketenagakerjaan.

              "Terlihat sejak 2020 terjadi penurunan, baik yang bekerja eksisting maupun yang berangkat [ke
              luar negeri]," ujarnya.
              Pemberian manfaat bagi PMI menjadi salah satu langkah penting dalam kondisi pandemi Covid-
              19. Menurut Anggoro, salah satu pemberian manfaat adalah penggantian tiket pesawat udara
              kelas ekonomi maksimal Rp10 juta, misalnya bagi PMI yang terkena pemutusan hubungan kerja
              (PHK) atau sakit di luar negeri.

              "Manfaat pemulangan sudah diberikan [kepada] sebanyak 158 PMI dengan penggantian biaya
              sebesar Rp338,9 juta," ujar Anggoro.

              Selain itu, terdapat manfaat pemberdayaan yang belum dimanfaatkan oleh PMI, yakni berupa
              pendampingan dan pelatihan vokasi. Pemberdayaan itu diperuntukkan bagi PMI yang mengalami
              kecacatan akibat kecelakaan kerja.



































                                                           182
   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188