Page 201 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 MARET 2021
P. 201

Menurut  Menaker,  berdasarkan  studi  dari  Badan  Perencanaan  Pembangunan  Nasional
              (Bappenas) dan Bank Dunia, sistem informasi pasar kerja Indonesia masih berada di tingkat
              dasar menuju menengah.

              Karena  itu,  Ida  menegaskan  pentingnya  mendorong  sistem  informasi  pasar  kerja  Indonesia
              setidaknya menuju ke tingkat yang sama dengan negara lain, seperti Korea Selatan dengan
              sistem pasar kerjanya Worknet.

              Saat  ini  sistem  informasi  pasar kerja  Indonesia telah  mampu  memberikan  data dan  layanan
              tingkat  dasar  kepada  pemangku  kepentingan  yang  berbeda,  terutama  pencari  kerja  dan
              perusahaan swasta.

              Namun,  untuk  mencapai  tingkat  lanjutan,  sistem  pasar  kerja  Indonesia  harus  mampu
              memberikan layanan kepada berbagai pengguna, termasuk layanan langsung yang disesuaikan
              dengan kebutuhan mereka. Sistem tingkat lanjut juga menggunakan data dari beberapa sub-
              sistem  informasi  dan  sarana  digital  berdasarkan  Big  Data  serta  melibatkan  aktor  publik  dan
              swasta menjadi produser dan pengguna.

              Sebagai  landasan,  Ida  menyebut  Undang-Undang  (UU)  Cipta  Kerja  dan  aturan  turunannya
              sebagai salah satu landasan pengembangan sistem informasi pasar kerja.

              "Kementerian Ketenagakerjaan saat ini tengah mendesain pengembangan layanan pusat pasar
              kerja  dengan  fungsi  utama  job  matching,  bimbingan  karier  dan  keterampilan,  dukungan
              pemerintah serta analisis dan informasi pasar kerja," kata Ida.

              Dalam  grand  design  tersebut,  dibagi  tonggak  penting  pengembangan,  yaitu  jangka  pendek
              dengan pengembangan sistem informasi pasar kerja, jangka menengah dalam bentuk sistem
              pengawasan keterampilan dan jangka panjang dengan membuat kerangka perencanaan tenaga
              kerja.









































                                                           200
   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206