Page 130 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 MARET 2021
P. 130

Masih banyak pelaku industri musik, terutama yang berada di lini bawah tak tahu lagi harus
              berbuat apa untuk menyambung hidup. Hadirnya platform digital yang digadang-gadang sebagai
              penyelamat industri musik juga tak banyak membantu.



              INDUSTRI MUSIK MENANTI TEROBOSAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19

              JAKARTA - Berbagai jurus sudah dikeluarkan oleh pelaku industri musik untuk bertahan di tengah
              ketidakpastian  akibat  pandemi  Covid-19.  Namun,  upaya  tersebut  masih  belum  sepenuhnya
              mampu mengatasi berbagai masalah yang membayanginya.

              Masih banyak pelaku industri musik, terutama yang berada di lini bawah tak tahu lagi harus
              berbuat apa untuk menyambung hidup. Hadirnya platform digital yang digadang-gadang sebagai
              penyelamat industri musik juga tak banyak membantu.
              Menurut Ketua Harian Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Pemusik Republik Indonesia
              (Pappri) Anang Hermansyah, pelaku industri musik saat ini menanti terobosan pemerintah yang
              memungkinkan pertunjukan musik bisa digelar kembali tanpa mengabaikan protokol kesehatan.

              Dengan  demikian  mereka  yang  berada  di  lini  bawah  industri  musik,  seperti  pekerja  di  balik
              panggung bisa kembali menerima penghasilan untuk bertahan hidup. Karena, menurut Anang,
              selama ini banyak dari mereka hanya bergantung pada uluran tangan para musisi atau pelaku
              industri musik lainnya yang sudah mapan.
              "Kami menanti bagaimana terobosan pemerintah agar bisa dilakukan kembali pertunjukan yang
              tetap mematuhi protokol kesehatan. Selama ini, kami musisi ini hanya bisa membantu teman-
              teman di belakang layar dengan cara saweran atau buat konser virtual hasilnya disumbangkan
              ke mereka," katanya kepada Bisnis, belum lama ini.
              Anang berharap seiring dengan hadirnya vaksin Covid-19 dan upaya pemulihan ekonomi oleh
              pemerintah  pusat  maupun  daerah,  terobosan  itu  bisa  segera  direalisasikan.  Entah  sekadar
              kebijakan yang menjadi petunjuk pelaksanaan atau lebih dari itu.

              Tentunya, akan menjadi kabar gembira bagi para pelaku industri musik ketika pemerintah yang
              dalam  hal  ini  adalah  Kementerian  Pariwisata  dan  Ekonomi  Kreatif/Badan  Ekonomi  Kreatif
              menyiapkan tempat khusus untuk penyelenggaraan pertunjukan di tengah pandemi virus corona.

              "Pemerintah ini juga bisa mengadakan berbagai pertunjukan, menggandeng musisi-musisi besar
              secara rutin yang memberikan kesempatan pekerja di balik panggung kembali berkarya," tutur
              Anang.

              Terkait  dengan  insentif  pemerintah,  Anang  menyebut  masih  terkendala  oleh  karena  belum
              adanya mahadata (big data ) yang mencatat seberapa banyak pelaku industri musik. Sejauh ini,
              pemerintah baru menyiapkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bagi pelaku
              industri musik yang diatur dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan No. 204/2018.

              " Big data ini penting selain untuk mencatat seluruh karya musisi di Indonesia yang nantinya
              berkaitan dengan royalti juga untuk mencatat berapa banyak mereka yang bekerja di industri
              musik. Acuannya bisa lewat SKKNI yang sudah ada," ungkapnya.

              Belum adanya mahadata industri musik di Indonesia, menurut Anang, tak terlepas dari sikap
              pemerintah  yang  memandang  industri  dengan  sebelah  mata  selama  bertahun-tahun.  Pada
              akhirnya hal tersebut membuat aturan mengenai industri musik jauh dari memadai.

              Selama ini, pelaku industri musik hanya mengacu berpedoman pada UU No. 28/2014 tentang
              Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dan UU No. 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
                                                           129
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135