Page 52 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2021
P. 52

PEMERINTAH TERUS DORONG REPUBLIK KOREA BUKA KEMBALI CPMI SKEMA G TO
              G
              Pemerintah  melalui  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  akan  terus  berkoordinasi  dan
              mendorong Pemerintah Republik Korea agar dapat membantu dan mengupayakan segera dibuka
              kembali penempatan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) skema G to G Republik Korea.

              Menurut  Dirjen  Pembinaan  Penempatan  Tenaga  Kerja  dan  Perluasan  Kesempatan  Kerja
              Kemnaker, Suhartono, upaya penempatan kembali PMI ke Republik Korea terus dilakukan.

              Salah satunya pada 26 Juli 2021 lalu, telah mengirimkan surat kepada Minister of Employment
              and Labour (MoEL) of Republic of Korea.

              "Hingga saat ini, pemerintah Republik Korea belum memberikan kejelasan kapan pembukaan
              penempatan  CPMI  akan  dilakukan.  Teman-teman  itu  ingin  agar  kita  terus  mendesak  dan
              berkomunikasi  dengan  Pemeritah  Republik  Korea,"  kata  Suhartono  saat  menerima  delegasi
              Perkumpulan Lembaga Pelatihan Bahasa Korea (Pelbakori) di Ruang PTSA Kantor Kemnaker,
              Jakarta  , Senin (18/10).

              Saat berdialog, Suhartono mengatakan Pelbakori meminta pemerintah segera mengupayakan
              dibuka kembali penempatan ke Republik Korea.

              Para CPMI menyadari, dengan adanya penempatan maka dapat menghasilkan devisa negara
              yang saat ini sangat di perlukan oleh Bangsa untuk Pemulihan Ekonomi Nasional.
              "Nanti saya akan selalu sampaikan apa yang menjadi keluhan kepada Pemerintah Republik Korea
              agar penempatan CPMI dapat berjalan kembali. Intinya kami perjuangkan apa yang menjadi
              problem teman-teman," ujar Suhartono.

              Selama ini, Republik Korea menjadi salah satu negara favorit penempatan bagi CPMI. Alasanya
              tak lain karena selain pendapatan yang besar, jaminan keselamatan kerja yang baik menjadi
              daya tarik tersendiri bagi CPMI.

              Dari  aspek  regulasi  dan  penandatanganan  nota  kesepahaman  (Memorandum  of
              Understanding/MoU) Pemerintah Indonesia dengan Republik Korea, tidak pernah ada masalah
              terkait penempatan CPMI di negeri ginseng tersebut.

              Menurutnya,  secara  otomatis  dalam  MoU  akan  diperpanjang  apabila  sudah  habis  masa
              berlakunya.

              "Jadi yang sedang akan kita lakukan adalah berusaha membangun terus komunikasi dengan
              Kedubes Republik Korea, " ujar Suhartono.

              Suhartono  meyakini  Pemerintah  Republik  Korea  memiliki  pertimbangan  tersendiri  dalam  hal
              penempatan tenaga kerja dari negara lainnya.

              Terpenting  dilakukan  saat  ini,  katanya,  adalah  memperkuat  komunikasi  dengan  pemerintah
              Republik Korea agar status CPMI setara dengan negara-negara lain.


              Terkait  mayoritas  CPMI  yang  divaksinasi  dengan  Sinovac,  sementara  negara  penempatan  di
              Korea, tidak dapat menerima Sinovac. S

              uhartono menegaskan, pemerintah akan terus mengupayakan agar CPMI yang akan berangkat
              ke Republik Korea, mendapatkan vaksi sesuai yang diminta Republik Korea.




                                                           51
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57