Page 525 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 525

Lalu,  Menteri  Perindustrian  Agus  Gumiwang,  Menteri  Agraria  dan  Tata  Ruang/Kepala  Badan
              Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia,
              Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
              Arifin Tasrif.

              Para menteri itu berada di bawah komando Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga
              Hartarto.  Mereka  menjelaskan  satu  per  satu  poin  yang  menyulut  perdebatan.  Mulai
              ketenagakerjaan, amdal, pertanahan, hingga ekonomi.

              Airlangga  menegaskan,  salah  satu  informasi  simpang  siur  mengenai  UU  Cipta  Kerja  terkait
              dengan  ketenagakerjaan,  terutama  tentang  upah  minimum  dan  gaji.  ''Saya  tegaskan  upah
              minimum tidak dihapus, tetapi tetap mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi, dan
              salary yang diterima tidak akan turun,'' ujarnya.

              Menurut dia, banyak hoaks tentang poin ketenagakerjaan yang beredar di kalangan masyarakat
              dan  memicu  perdebatan.  Terkait dengan  pesangon,  dia  menjamin  tetap  diatur  dalam  beleid
              tersebut. Bahkan, ada jaminan untuk pekerja yang kehilangan pekerjaan.

              Selain itu, waktu kerja dan istirahat Minggu tetap mengacu pada undang-undang yang berlaku.
              Sementara itu, pekerjaan dengan sifat tertentu yang membutuhkan fleksibilitas diatur dalam
              pasal 77 bab ketenagakerjaan.
              Pemerintah Jawab Sederet Hoax Terkait UU Cipta Kerja  Kalau Tenaga Kerja Baik Tentu Industri
              Akan Baik  Airlangga yang juga merupakan ketua umum Partai Golkar menegaskan, pengusaha
              wajib memberikan cuti, waktu istirahat, dan waktu ibadah. ''Demikian juga terkait dengan cuti-
              cuti melahirkan, menyusui, haid, tetap sesuai dengan undang-undang, tidak dihapus,'' tegasnya.
              Dia juga memastikan bahwa pekerja  outsourcing  akan mendapatkan jaminan perlindungan
              upah dan kesejahteraan.

              Kepastian  soal  upah  minimum  (UM)  itu  juga  ditekankan  kembali  oleh  Menaker  Ida.  Dia
              mengatakan, ketentuan soal UM tetap mengacu pada UU 13/2003 dan PP 78/2015. Dalam RUU
              memang terdapat penegasan variabel dan formula penghitungan upah berdasar pertumbuhan
              ekonomi dan inflasi. ''Formula detailnya diatur PP,'' katanya. Selain itu, ketentuan upah minimum
              kota/kabupaten dipertahankan.

              UU Cipta Kerja juga menghapus ketentuan mengenai penangguhan pembayaran UM. Artinya,
              UM tidak bisa ditangguhkan lagi seperti yang sudah-sudah.

              Di samping itu, untuk memperkuat perlindungan upah serta meningkatkan UMKM, UU Cipta Kerja
              mengatur  ketentuan  pengupahan  bagi  sektor  usaha  mikro  dan  kecil.  ''Sekali  lagi  kita  harus
              berpikir,  memberikan  perlindungan  itu  tidak  hanya  kepada  pekerja  formal.  Tapi  juga  harus
              memastikan perlindungan bagi pekerja sektor usaha mikro dan kecil,'' paparnya.

              Mengenai PHK, Ida kembali menekankan bahwa UU Cipta Kerja tetap mengatur persyaratan dan
              tata cara PHK. Serikat pekerja/buruh diberi ruang untuk memperjuangkan kepentingan anggota
              yang  sedang  dalam  proses  PHK.  Bahkan,  UU  itu  akan  mempertegas  pengaturan  upah  bagi
              pekerja/buruh  selama  PHK  masih  diproses  sampai  putusan  pengadilan  berkekuatan  hukum
              tetap. ''Saat PHK masih dalam proses, buruh masih mendapatkan upah. Ini ditegaskan di RUU
              Cipta Kerja,'' jelasnya.

              Selain itu, untuk memberikan jaminan sosial kepada pekerja/buruh yang terkena PHK, UU Cipta
              Kerja mengatur jaminan kehilangan pekerjaan (JHP). Manfaatnya berupa uang tunai, pelatihan
              kerja,  hingga  terkoneksi  dengan  informasi  ketenagakerjaan.  Dengan  begitu,  pekerja  bisa
              mendapat uang saku, upskilling, dan akses lapangan kerja baru.



                                                           524
   520   521   522   523   524   525   526   527   528   529   530