Page 120 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2021
P. 120
masyarakat, hingga roda ekonomi menjadi berjalan lamban. Berbagai kebijakan pembatasan
dilakukan pemerintah dalam menekan angka penularan, namun berbuntut pahit bagi dunia
usaha dan para pekerja.
Wabah menciptakan badai pengangguran yang dahsyat. Tak sedikit pegawai yang terpaksa
menerima kebijakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaan. Badan Pusat Statistik
(BPS) mencatat, jumlah pengangguran periode Agustus 2020 mengalami peningkatan sebanyak
2,67 juta orang.
Sehingga, jumlah angkatan kerja di Indonesia yang menganggur menjadi sebanyak 9,77 juta
orang. Kepala BPS Suhariyanto menyebut, pandemi virus korona (Covid-19) membuat tingkat
pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia mengalami kenaikan dari 5,23 persen menjadi 7,07
persen.
Suhariyanto memaparkan, jika dilihat berdasarkan lokasi, jumlah pengangguran di kota
mengalami peningkatan lebih tinggi dibandingkan di desa. Di kota, tingkat pengangguran
meningkat 2,69 persen, sementara di desa hanya naik 0,79 persen.
Adapun peningkatan TPT terjadi karena adanya peningkatan jumlah angkatan kerja per Agustus
2020 sebesar 2,36 juta orang menjadi 138,22 juta orang. Meski terjadi kenaikan tingkat
partisipasi angkatan kerja (TPAK) sebesar 0,24 persen poin menjadi 67,77 persen, namun terjadi
penurunan jumlah penduduk yang bekerja.
Penduduk yang bekerja pada periode Agustus 2020 sebanyak 128,45 juta orang menurun 0,31
juta orang dibanding periode Agustus 2019. Suhariyanto memaparkan, terjadi penurunan jumlah
pekerja penuh sebanyak 9,46 juta pekerja. Di sisi lain, terjadi peningkatan jumlah pekerja paruh
waktu atau setengah menganggur sebesar 4,83 juta orang.
Sementara Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menjelaskan, berdasarkan data BPS ada 29,12
juta orang penduduk usia kerja yang terdampak pandemi Covid-19. Rinciannya, yaitu
pengangguran karena Covid-19 sebanyak 2,56 juta orang, bukan angkatan kerja karena Covid-
19 sebanyak 760 ribu orang, sementara yang tidak bekerja karena Covid-19 sebanyak 1,77 juta
orang, dan yang bekerja dengan mengalami pengurangan jam kerja sebanyak 24,03 juta orang.
"Pandemi yang terjadi selama ini menyebabkan kenaikan jumlah penganggur menjadi 9,7 juta
orang dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 7,07 persen di Indonesia," ujarnya
secara virtual, Selasa (24/11).
Menaker Ida mengaku, pandemi telah menimbulkan tantangan besar bagi sektor
ketenagakerjaan di Indonesia. Hal itu di luar permasalahan tantangan sumber daya manusia
karena minimnya kemampuan dan tingkat pendidikan di Indonesia.
"Selain dari tantangan yang masih tetap ada, yaitu sekitar 57 persen lebih penduduk bekerja
memiliki pendidikan SMP ke bawah dan skill terbatas dan masih tingginya persentase pekerja
yang ada di sektor informal," imbuhnya.
Data terbaru disampaikan oleh Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono
yang menyebut bahwa saat ini setidaknya ada 56,2 juta penduduk Indonesia yang tidak bekerja
alias menganggur karena pandemi Covid-19.
Susi mengaku, pandemi memberikan dampak pada sektor ketenagakerjaan hingga mengalami
disrupsi yang luar biasa. Pemerintah mencatat ada 14,28 persen atau 29,12 juta orang dari 203
juta angkatan kerja yang ada telah terdampak.
119